Berandasehat.id – Resistensi antimikroba (AMR) terjadi ketika bakteri dan mikroba lain menjadi resisten terhadap obat yang dirancang untuk membunuhnya. Hal itu umumnya terjadi melalui penyalahgunaan atau penggunaan obat yang berlebihan.

Ada dua cara bakteri resisten dapat ditularkan antara manusia, yakni transmisi rumah sakit dan penularan komunitas. Resistensi yang didapat di rumah sakit diteliti dengan baik, tetapi penelitian ini adalah salah satu dari sedikit yang melihat beban penularan komunitas.

Studi, kolaborasi antara CSIRO, QUT dan University of Queensland, menganalisis data dari 21.268 pasien di 134 rumah sakit Queensland yang tertular infeksi di masyarakat. Ditemukan pasien hampir dua setengah (2,43) kali lebih mungkin meninggal karena infeksi saluran kemih resistan obat (ISK) yang didapat dari masyarakat yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa dan lebih dari tiga (3,28) kali lebih mungkin meninggal karena obat yang didapat dari masyarakat akibat infeksi aliran darah resisten yang disebabkan oleh Enterobacteriaceae dibandingkan dengan infeksi yang sensitif terhadap obat.

Ilmuwan peneliti CSIRO, Dr. Teresa Wozniak, mengatakan tingginya prevalensi ISK menjadikannya penyumbang utama penggunaan antibiotik di Australia. “Studi kami menemukan pasien yang tertular ISK yang resistan terhadap obat di masyarakat dua kali lebih mungkin meninggal akibat infeksi di rumah sakit dibandingkan mereka yang tidak memiliki bakteri resisten,” terang Dr. Wozniak.

“Tanpa antibiotik yang efektif, banyak prosedur medis standar dan operasi penyelamatan jiwa akan menjadi semakin mengancam jiwa. Melacak beban infeksi yang resisten terhadap obat di masyarakat sangat penting untuk memahami seberapa jauh resistensi antimikroba menyebar dan cara terbaik untuk menguranginya,” tandas Dr. Wozniak.

Temuan studi ini akan memberikan panduan lebih lanjut untuk mengelola AMR di masyarakat, seperti mengembangkan program penatagunaan AMR yang mengambil data dari populasi yang dirawat.

CEO CSIRO’s Australian e-Health Research Centre, Dr. David Hansen, mengatakan masalah AMR yang besar harus dipahami dan perlu untuk menguranginya. “Melacak resistensi komunitas itu sulit karena melibatkan tidak hanya satu patogen atau penyakit, tetapi juga berbagai jenis bakteri,” kata Dr. Hansen.

“Hingga saat ini kami belum menggunakan data terbaik untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perjuangan kami melawan AMR. Data tentang resistensi yang diperoleh masyarakat adalah bagian penting dari teka-teki yang hilang. Kesehatan digital memiliki peran penting dalam menggunakan kumpulan data besar untuk menggambarkan pola penyakit dan mendorong hasil kesehatan populasi yang penting,” imbuhnya.

CSIRO sedang melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami implikasi klinis AMR, beban kesehatan dan ekonominya, dan meningkatkan pengawasan AMR di ‘titik-titik buta’ seperti masyarakat pedesaan dan terpencil.

Tips Kurangi AMR

Cara sederhana yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi AMR di antaranya:

1. Cuci tangan secara teratur. Bakteri hidup di kulit dan benda. Kebersihan tangan yang baik adalah cara yang murah dan sederhana untuk mencegah semua jenis bakteri, termasuk bakteri AMR, menyebar.

2. Jaga kebersihan lingkungan. Ini tidak hanya berlaku di tempat-tempat seperti rumah sakit. Menjaga kebersihan rumah,  bahkan melepas sepatu sebelum masuk ke dalam rumah, dapat membantu mengurangi penyebaran bakteri berbahaya dari lingkungan.

3. Lakukan persiapan kebersihan makanan yang baik. Cuci buah dan sayuran secara menyeluruh. Makanan sering terpapar bakteri melalui transportasi, pengemasan, dan penyajian. Kita dapat mengurangi risiko menelan bakteri resisten yang mungkin ditinggalkan seseorang di apel ketika mereka menyentuhnya di toko dengan mencucinya sebelum dimakan.

4. Hindari penyalahgunaan antibiotik dan buang antibiotik yang tidak terpakai dengan benar. Minum antibiotik hanya jika diperlukan dan sesuai. Ikuti instruksi pada kemasan serta  jangan gunakan antibiotik orang lain. Jika memiliki sisa antibiotik, jangan membuangnya ke tempat sampah atau saluran pembuangan karena berpotensi disalahgunakan.

Makalah bertajuk ‘Peningkatan lama tinggal di rumah sakit dan kematian terkait dengan infeksi terkait komunitas di Australia’ diterbitkan di Open Forum Infectious Diseases pada Maret 2022. (BS)