Berandasehat.id – Anak gemuk tidak identik dengan menggemaskan. Sebaliknya, orang tua perlu waspada jika kegemukan anak cenderung menuju status obesitas. Sebuah studi di McMaster University telah menemukan bahwa jaringan adiposa coklat (BAT) kurang aktif pada anak laki-laki dengan obesitas dibandingkan dengan anak laki-laki dengan indeks massa tubuh (BMI) normal.
Penulis senior Katherine Morrison mengatakan bahwa BAT – juga dikenal sebagai lemak coklat – membantu tubuh membakar lemak biasa dan diaktifkan oleh dingin, tetapi tim peneliti memperhatikan penurunan aktivitas BAT pada anak laki-laki dengan obesitas sebagai respons terhadap stimulus dingin.

Para peneliti dari McMaster’s Center for Metabolism, Obesity and Diabetes Research melakukan pemindaian MRI untuk mengukur aktivitas BAT pada 26 anak laki-laki berusia antara delapan dan 10 tahun. Mereka mempelajari jaringan BAT di leher sebelum dan setelah satu jam terpapar pakaian dingin pada suhu 18 derajat Celcius. Sampel pasien termasuk 13 anak laki-laki dengan BMI normal dan jumlah yang sama lagi dengan obesitas, dalam studi pertama dengan populasi anak-anak.
“Janji penelitian ini adalah bahwa jika kita dapat lebih memahami BAT dan bagaimana meniru atau merangsang efeknya, itu mungkin menawarkan kita terapi baru untuk mengobati obesitas,” kata Morrison, seorang profesor di Departemen Pediatri dan dokter anak universitas di Rumah Sakit Anak McMaster.
“Selain membantu keluarga meningkatkan gizi, aktivitas fisik, dan tidur, kami memiliki beberapa perawatan untuk membantu anak-anak dan remaja dengan obesitas. Ada obat baru yang mengurangi nafsu makan yang digunakan pada beberapa remaja. Menyelidiki aktivitas BAT memberikan harapan untuk mengembangkan kelas baru. obat-obatan yang meningkatkan jumlah energi yang dibakar,” terang Morrison.
Namun, Morrison mengatakan bahwa masih belum diketahui apakah kurangnya aktivitas BAT menyebabkan obesitas, atau apakah kondisi tersebut hanya mengganggu kemampuan lemak coklat untuk membakar energi.
Dia mengatakan bahwa bayi yang baru lahir memiliki BAT dalam jumlah besar, tetapi terus menurun selama masa kanak-kanak, sehingga pada masa dewasa sebagian besar hanya ada di daerah leher. Alasan penurunan kadar lemak coklat pada anak-anak masih belum diketahui.
Morrison mengatakan timnya menggunakan pemindaian MRI untuk mengukur aktivitas BAT karena tidak membuat anak laki-laki terpapar radiasi pengion, tidak seperti pemindaian CT atau PET. Potensi risiko keamanan ini telah menghambat penelitian pada anak-anak sampai sekarang, demikian menurut studi yang dipublikasikan di Diabetes. (BS)