Berandasehat.id – Hampir sepertiga wanita dengan kanker payudara mengalami gejala depresi sementara atau bertahan lama selama dan setelah perawatan, demikian menurut sebuah penelitian yang diterbitkan online di JAMA Network Open, 14 April 2022.
Cécile Charles, Ph.D., dari Institut Bergonié di Bordeaux, Prancis, dan rekan meneliti pola longitudinal gejala depresi pada pasien dengan kanker payudara dari diagnosis hingga tiga tahun setelah perawatan. Analisis itu melibatkan 4.803 wanita.
Para peneliti mengidentifikasi enam kelompok lintasan yang mencirikan heterogenitas gejala depresi: bukan kasus tanpa ekspresi gejala (54,8 persen); pemburukan sedang (22,4 persen); peningkatan sedang (10,0 persen); remisi (5,4 persen); kejadian tertunda (4,2 persen); dan depresi stabil (3,2 persen).

Peneliti menemukan ada hubungan yang konsisten antara skor Skala Kecemasan dan Depresi Rumah Sakit saat diagnosis dan lima afiliasi kelompok lintasan depresi, dengan perkiraan kemungkinan yang lebih tinggi per peningkatan poin untuk mengalami gejala depresi di bawah ambang batas atau signifikan secara klinis. Perbedaan demografi, sosial ekonomi, klinis, dan faktor gaya hidup terlihat di antara kelompok lintasan.
“Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa karakterisasi kelompok lintasan depresi setelah diagnosis kanker payudara memerlukan validasi lebih lanjut tetapi merupakan langkah kunci menuju manajemen pribadi pasien yang berisiko depresi, komorbiditas umum pada kanker payudara yang terkait dengan prognosis yang lebih buruk,” tulis peneliti dikutip laman Healthday. (BS)