Berandasehat.id – Cina telah mengonfirmasi kasus pertama jenis flu burung H3N8 pada manusia, tetapi otoritas kesehatan mengatakan penularan luas di antara orang-orang risikonya rendah.
H3N8 diketahui telah beredar sejak 2002 setelah pertama kali muncul di unggas air Amerika Utara. Hal ini diketahui menginfeksi kuda, anjing dan anjing laut, tetapi sebelumnya belum pernah terdeteksi pada manusia.
Komisi Kesehatan Nasional Cina, Selasa (26/4/2022) mengatakan seorang anak laki-laki berusia empat tahun yang tinggal di provinsi Henan tengah dinyatakan positif mengidap virus tersebut setelah dirawat di rumah sakit awal bulan ini dengan demam dan gejala lainnya. Keluarga anak laki-laki itu memelihara ayam di rumah dan tinggal di daerah yang dihuni bebek liar, sebut NHC dalam sebuah pernyataan.

Bocah itu terinfeksi langsung oleh burung dan galur itu tidak ditemukan memiliki kemampuan untuk menginfeksi manusia secara efektif, menurut laporan komisi. Ditambahkan, tes dari kontak dekat manusia dengan bocah itu tidak menemukan ‘adanya kelainan’.
NHC mengatakan kasus bocah itu adalah transmisi lintas spesies satu kali, dan risiko penularan skala besar dinilai rendah. Namun demikian NHC memperingatkan masyarakat untuk tetap menjauh dari unggas yang mati atau sakit dan mencari pengobatan segera untuk gejala demam atau pernapasan.
Flu burung terjadi terutama pada unggas liar dan unggas. Kasus penularan antar manusia sangat jarang terjadi. Jenis flu burung H5N1 dan H7N9, masing-masing terdeteksi pada tahun 1997 dan 2013, bertanggung jawab atas sebagian besar kasus penyakit manusia akibat flu burung, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC).
Infeksi manusia dari zoonosis, atau influenza yang ditularkan oleh hewan, terutama diperoleh melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi, tetapi tidak menghasilkan transmisi yang efisien dari virus ini di antara manusia, menurut keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pada 2012, H3N8 disalahkan atas kematian lebih dari 160 anjing laut di lepas pantai timur laut Amerika Serikat setelah menyebabkan pneumonia mematikan pada hewan, demikian laporan AFP. (BS)