Berandasehat.id – Jangan sepelekan sakit kepala sebelah yang intens. Studi menyebut, migrain dikaitkan dengan peningkatan risiko sindrom mulut terbakar (BMS).
Dong-Kyu Kim, M.D., Ph.D., dari Hallym University College of Medicine di Chuncheon, Korea Selatan, dan rekan meneliti hubungan antara migrain dan risiko mengembangkan BMS menggunakan sampel kohort nasional yang representatif dari sekitar 1 juta pasien dari 2002 hingga 2013. Setelah pencocokan skor kecenderungan, 4.157 pasien dengan migrain dan 16.628 pasien tanpa migrain terdaftar.
Para peneliti menemukan bahwa keseluruhan kejadian BMS secara signifikan lebih tinggi pada kelompok migrain dibandingkan kelompok kontrol (0,15 berbanding 0,05 per 1.000 orang-tahun). Untuk pasien dengan migrain yang melaporkan kejadian BMS selama periode tindak lanjut 10 tahun, rasio hazard yang disesuaikan adalah 2,96.

Rasio hazard adalah perbandingan antara probabilitas kejadian pada kelompok perlakuan, dibandingkan dengan probabilitas kejadian pada kelompok kontrol.
Dalam analisis subkelompok, tidak ada perbedaan signifikan yang dicatat antara migrain dan kelompok pembanding dalam rasio hazard yang disesuaikan untuk kejadian BMS menurut jenis kelamin, usia, dan komorbiditas.
“Dokter harus menyadari potensi perkembangan BMS pada pasien dengan migrain dan memberikan pasien ini terapi tambahan untuk mengurangi risiko mengembangkan BMS,” tulis para penulis dalam publikasi secara online 11 April di Journal of Personalized Medicine. (BS)