Berandasehat.id – Dalam beberapa bulan terakhir Amerika Serikat mengalami kelangkaan serius terkait sediaan susu formula. Demi mengatasi kekurangan pasokan susu yang meresahkan para orang tua, pemerintah Biden mengimpor susu dari negara lain.
Sebuah pesawat militer AS yang membawa beberapa ton susu formula bayi yang sangat dibutuhkan dari Jerman mendarat Minggu (22/5/2022) di sebuah bandara di Indiana ketika pihak berwenang berjuang untuk mengatasi kekurangan pasokan susu yang mencapai level kritis.
Kelangkaan susu formula bayi tingkat medis yang disebabkan oleh masalah produksi dan masalah rantai pasokan telah menciptakan masalah besar bagi ribuan orang tua yang bayinya memiliki alergi terhadap protein susu sapi, membuat mereka panik mencari produk tersebut.

Pesawat kargo lepas landas dari pangkalan udara AS di Ramstein, Jerman, membawa lebih dari 70.000 pon formula bubuk, menurut keterangan Gedung Putih.
Presiden Joe Biden mengunggah tentang penerbangan di Twitter dari Jepang, di mana dia melakukan perjalanan Asia selama lima hari. “Tim kami bekerja sepanjang waktu untuk mendapatkan formula yang aman bagi semua orang yang membutuhkannya,” katanya.
Pengiriman awal akan mencakup sekitar 15 persen dari kebutuhan mendesak, kata Brian Deese, penasihat ekonomi presiden, di CNN.
“Akan ada lebih banyak pengiriman dengan kereta api yang akan datang awal pekan ini sebagai bagian dari apa yang pemerintah sebut sebagai Operasi Fly Formula,” imbuh Deese.
Formula tersebut diterbangkan ke Indiana karena merupakan hub bagi Nestle, produsen domestik utama. Susu formula ini akan diuji kualitasnya di laboratorium terdekat sebelum didistribusikan.
Kekurangan formula telah berkembang selama berbulan-bulan, diperparah tidak hanya oleh masalah rantai pasokan yang terkait dengan pandemi Covid-19, tetapi juga oleh penutupan pabrik pembuat formula terbesar di negara itu, sebuah pabrik Michigan yang dimiliki oleh Abbott Laboratories, di tengah kekhawatiran bahwa kontaminasi yang terjadi telah menyebabkan kematian dua bayi.
“Kami memiliki produsen yang tidak mengikuti aturan, dan itu membuat susu formula yang berisiko membuat bayi sakit,” kata Deese. “Jadi kita harus mengambil tindakan.”
Masalah lain, katanya, adalah produksi formula AS terkonsentrasi di antara tiga perusahaan saja. “Kami harus bekerja untuk meningkatkan persaingan,” ujarnya dilaporkan AP.
CEO Abbott, Robert Ford, meminta maaf kepada konsumen dalam op-ed Washington Post, Minggu (22/5/2022). “Kami minta maaf kepada setiap keluarga yang telah kami kecewakan sejak penarikan sukarela telah memperburuk kekurangan susu formula bayi di negara kita.” (BS)