Berandasehat.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memastikan pandemi COVID-19 belum berakhir, meskipun ada penurunan dalam kasus yang dilaporkan sejak puncak gelombang Omicron.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan kepada para pejabat yang berkumpul di Jenewa untuk membuka pertemuan tahunan WHO bahwa penurunan pengujian dan pengurutan berarti kita membutakan diri sendiri terhadap evolusi virus. Dia juga mencatat bahwa hampir 1 miliar orang di negara-negara berpenghasilan rendah masih belum divaksinasi.
Dalam laporan mingguan yang dirilis Kamis tentang situasi global, WHO mengatakan jumlah kasus baru COVID-19 tampaknya telah stabil setelah berminggu-minggu menurun sejak akhir Maret 2022, sementara jumlah keseluruhan kematian mingguan turun.

Meskipun ada kemajuan, dengan 60% populasi dunia divaksinasi, Tedros menekankan, (pandemi) itu belum berakhir sampai semuanya selesai. “Kasus yang dilaporkan meningkat di hampir 70 negara di semua wilayah, dan ini di dunia di mana tingkat pengujian telah anjlok,” ujarnya.
Kematian yang dilaporkan meningkat di Afrika, benua dengan cakupan vaksinasi terendah, lanjut Tedros, dan hanya 57 negara (hampir semuanya kaya) telah memvaksinasi 70% penduduknya.
Tedros menyoroti, sementara pasokan vaksin dunia telah meningkat, ada komitmen politik yang tidak memadai untuk meluncurkan vaksin di beberapa negara, terdapat kesenjangan dalam kapasitas operasional atau keuangan di negara lain.
“Secara keseluruhan, kami melihat keragu-raguan vaksin didorong oleh misinformasi dan disinformasi,” kata Tedros. “Pandemi tidak akan hilang secara ajaib, tetapi kita bisa mengakhirinya.”
Tedros diperkirakan akan ditunjuk untuk masa jabatan lima tahun kedua minggu ini di Majelis Kesehatan Dunia, pertemuan tahunan negara-negara anggota WHO, demikian dilaporkan The Associated Press. (BS)