Berandasehat.id – Jumlah kasus dan kematian akibat virus corona penyebab Covid-19 secara global dinilai melandai setelah mencapai puncaknya pada Januari 2022, demikian laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam penilaian mingguan terbaru terkait pandemi, badan kesehatan PBB itu menyatakan lebih dari 3,7 juta infeksi baru dan 9.000 kematian pada minggu lalu telah turun, masing-masing 3% dan 11%.
Kasus COVID-19 meningkat hanya di dua wilayah di dunia: Amerika dan Pasifik Barat. Kematian meningkat 30% di Timur Tengah, tetapi stabil atau menurun di tempat lain.

WHO mengatakan sedang melacak semua subvarian Omicron sebagai varian yang menjadi perhatian. Badan kesehatan dunia itu mencatat bahwa negara-negara yang memiliki gelombang penyakit signifikan yang disebabkan oleh subvarian Omicron BA.2 tampaknya kurang terpengaruh oleh subvarian lain seperti BA.4 dan BA.5, yang bertanggung jawab atas lonjakan penyakit terbaru di Afrika Selatan.
Salim Abdool Karim, pakar penyakit menular di Universitas KwaZulu-Natal, mengatakan tampaknya Afrika Selatan telah melewati gelombang terbaru COVID-19 yang disebabkan oleh subvarian BA.4 dan BA.5. Negara tersebut berada di garis depan pandemi sejak pertama kali mendeteksi varian Omicron November 2021.
Karim memperkirakan bahwa versi mutasi lain dari Omicron mungkin muncul pada Juni 2021, menjelaskan bahwa sejumlah besar mutasi pada varian berarti ada lebih banyak peluang untuk berevolusi.
Sementara itu di Beijing, pihak berwenang di ibu kota Cina memerintahkan lebih banyak pekerja dan pelajar untuk tinggal di rumah dan menerapkan pengujian massal tambahan pada awal pekan karena kasus COVID-19 terus meningkat. Banyak kompleks perumahan di kota telah membatasi pergerakan masuk dan keluar, meskipun kondisi penguncian tetap kurang ketat daripada di Shanghai, di mana jutaan warga berada di bawah berbagai tingkat penguncian selama dua bulan.
Cina bersikeras untuk tetap berpegang pada kebijakan ‘nol-COVID’ terlepas dari kenyataan bahwa WHO menggambarkan kebijakan itu sebagai tidak berkelanjutan, mengingat sifat menular dari Omicron dan subvariannya, demikian laporan The Associated Press. (BS)