Berandasehat.id – Pejabat kesehatan di Meksiko mengonfirmasi kasus cacar monyet pertama yang diketahui di negara itu, pada seorang warga AS berusia 50 tahun yang dirawat di Mexico City, Sabtu (28/5/2022).

Pria itu, penduduk tetap Kota New York, mungkin terinfeksi di Belanda, demikian disampaikan Hugo Lopez-Gatell, dari kementerian kesehatan dalam cuitannya di Twitter.

“Untungnya, dia stabil dan dalam isolasi preventif,” kata Lopez-Gatell. “Kami berharap dia akan pulih tanpa komplikasi.”

Ilustrasi cacar monyet (dok. istimewa)

Lopez-Gatell tidak memberikan informasi tentang kemungkinan kontak pasien dengan orang lain.

Pada Jumat silam, otoritas kesehatan di Argentina mengonfirmasi dua kasus penyakit pertama yang diketahui di Amerika Latin, yakni seorang pria berusia 40 tahun yang telah kembali ke Argentina dari Spanyol, dan seorang pria Spanyol yang mengunjungi Buenos Aires. Kedua kasus itu tampaknya tidak berhubungan.

Virus monkeypox alias cacar monyet dapat ditularkan ke manusia melalui hewan yang terinfeksi. Penularan dari orang ke orang mungkin saja terjadi tetapi boleh dibilang jarang.

Monkeypox terkait dengan cacar tetapi jauh lebih ringan. Gejala awal termasuk demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam seperti cacar air.

Tidak ada pengobatan khusus tetapi vaksinasi terhadap cacar telah ditemukan sekitar 85 persen efektif dalam mencegah cacar monyet.

Monkeypox pertama kali terdeteksi di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970 dan dianggap endemik di sekitar selusin negara Afrika.

Kemunculannya di negara-negara non-endemik telah mengkhawatirkan para ahli, meskipun kasus-kasus yang dilaporkan sejauh ini sebagian besar ringan dan tidak ada kematian.

Setidaknya ada setengah lusin kasus cacar monyet yang dikonfirmasi atau dicurigai di AS, demikian laporan AFP. (BS)