Berandasehat.id – Asam valproat (valproic acid), obat yang digunakan untuk mengobati epilepsi, migrain, dan gangguan bipolar dapat menyebabkan cacat lahir bila dikonsumsi selama kehamilan. 

Sebuah penelitian yang diterbitkan 14 Juni 2022 di jurnal akses terbuka PLOS Biology yang dilakukan oleh Bill Keyes dari Institut Genetika dan Biologi Molekuler dan Seluler, Prancis, dan rekan mengungkapkan satu alasan mengapa: asam valproat (VPA) menempatkan beberapa sel dari sistem saraf yang sedang berkembang menjadi menua, semacam keadaan ‘terhenti’ yang membuat mereka tidak tumbuh dan membelah dengan benar.

VPA banyak digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit. Namun, sejak penggunaan awal, ada ribuan kasus wanita yang menggunakan VPA selama kehamilan dan kemudian melahirkan anak dengan cacat lahir, termasuk spina bifida, perubahan wajah, dan kelainan bentuk jantung. Selain itu, sekitar sepertiga bayi yang terpapar obat itu mengalami gangguan kognitif dan gangguan spektrum autisme.

Ilustrasi kehamilan (dok. istimewa)

Dalam studi baru, Keyes dan rekannya menggunakan kedua organoid manusia, yakni kelompok sel manusia tiga dimensi yang tumbuh di laboratorium, serta tikus untuk mempelajari paparan embrionik terhadap VPA. 

Mereka menemukan bahwa VPA menginduksi penuaan seluler dalam sel neuroepitel, sel induk yang memunculkan sistem saraf pusat. 

Selain itu, para peneliti menunjuk satu molekul tertentu, p19Arf, sebagai penyebab penuaan yang diinduksi VPA ini. 

Ketika tim menggunakan tikus yang kekurangan p19Arf, paparan VPA selama kehamilan tidak lagi menyebabkan mikrosefali (ukuran kepala kecil) atau perubahan pola ekspresi gen yang terkait dengan gangguan spektrum autisme, meskipun VPA memang menyebabkan cacat lain bahkan pada tikus ini.

Studi tersebut adalah salah satu yang pertama mengaitkan penuaan seluler dengan cacat perkembangan, kata para penulis. “Secara keseluruhan, temuan bahwa aktivasi atipikal penuaan pada embrio dapat mengganggu perkembangan meningkatkan kemungkinan menarik, yakni hal itu juga dapat berkontribusi pada cacat dalam konteks perkembangan di luar yang kami pelajari di sini.”

Muriel Rhinn, penulis pertama studi tersebut, menambahkan sementara penuaan seluler telah lama dikaitkan dengan penuaan dan penyakit terkait usia, studi terbaru ini menunjukkan bahwa induksi penuaan yang menyimpang juga dapat berkontribusi pada cacat perkembangan. 

“Karena asam valproat sangat terkait dengan cacat kognitif dan gangguan spektrum autisme, penelitian ini sekarang memperkenalkan hubungan yang menarik dengan penuaan, mendukung bagaimana studi tambahan diperlukan untuk memastikan hasil,” tandas Muriel Rhinn dilaporkan MedicalXpress. (BS)