Berandasehat.id – Covid-19 belum selesai dan bisa dibilang masih meresahkan. Saat ini BA.4 dan BA.5 menjadi subvarian Omicron dominan di Indonesia yang memicu naiknya jumlah kasus baru, demikian disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“Perlu saya jelaskan bahwa 81 persen kasus Covid-19 di Indonesia adalah varian BA.4 dan BA.5, jadi bukan kasus Jakarta saja. Di Jakarta 100 persen kasus BA.4 dan BA.5,” ujar Menkes Budi usai rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/7/2022).
Namun Menkes meyakinkan bahwa gelombang terbaru infeksi Covid-19 yang disebabkan oleh subvarian baru Omicron tetap terkendali. “Pesan kami sama: pakai masker itu wajib di dalam ruangan, tapi kalau di luar ruangan boleh tidak pakai masker, asalkan tidak berada di keramaian. Kalau sakit tetap pakai masker,” ujarnya.

Menkes Budi juga mendorong masyarakat untuk mendapatkan dosis booster vaksin Covid-19 menjelang hari raya Idul Adha akhir pekan ini.
Hampir 170 juta masyarakat Indonesia telah menerima vaksin dosis ganda tetapi hanya sekitar 50 juta yang sudah menggunakan dosis booster.
Indonesia melaporkan transmisi lokal pertama sub-garis keturunan BA.4 dan BA.5 dari varian Covid-19 Omicron di Jakarta pada 13 Juni 2022.
Subvarian BA.4 dan BA.5 diyakini lebih kecil kemungkinannya mengakibatkan rawat inap atau kematian dibandingkan dengan Delta dan Omicron.
Menkes Budi mengatakan kemungkinan akan melihat puncak subvarian baru itu pada minggu kedua atau ketiga bulan ini.
Sejauh ini, wabah Covid-19 telah menewaskan 156.749 orang di Indonesia sejak kasus pertama dilaporkan pada Maret 2020. (BS)