Berandasehat.id – Spanyol dan Brazil melaporkan kematian terkait cacar monyet pertama mereka pada Jumat (29/7/2022), menandai hal yang dianggap sebagai kematian pertama terkait dengan wabah di luar Afrika saat ini.

Spanyol adalah salah satu negara yang paling terpukul di dunia, dengan 4.298 orang di sana terinfeksi virus monkeypox, menurut pusat koordinasi darurat dan siaga kementerian kesehatan. “Dari 3.750 pasien (monkeypox/cacar monyet) berdasarkan informasi yang tersedia, 120 kasus dirawat di rumah sakit (3,2 persen) dan satu kasus meninggal,” menurut sebuah laporan.

Pejabat kementerian kesehatan tidak memberikan penyebab spesifik kematian karena masih menunggu hasil otopsi.

ilustrasi gejala cacar monyet/monkeypox (dok. istimewa)

Sementara di Brazil, seorang pria berusia 41 tahun meninggal karena cacar monyet, kata pihak berwenang setempat, Jumat lalu. Pria itu, yang menurut media lokal memiliki masalah sistem kekebalan yang serius, meninggal pada Kamis (28/7/2022) di Belo Horizonte, ibu kota negara bagian Minas Gerais tenggara.

“Dia (pasien)menerima perawatan rumah sakit untuk kondisi serius lainnya,” kata kementerian kesehatan negara bagian dalam sebuah pernyataan.

“Penting untuk digarisbawahi bahwa dia memiliki penyakit penyerta yang serius, agar tidak menyebarkan kepanikan di masyarakat. Tingkat kematiannya sangat rendah untuk cacar monyet,” ujar Minas Gerais Fabio Baccheretti, yang menambahkan bahwa pasien itu sedang menjalani terapi kanker.

Darurat Kesehatan Global

Kementerian kesehatan Brazil telah mencatat hampir 1.000 kasus cacar monyet, sebagian besar di negara bagian Sao Paulo dan Rio de Janeiro, yang juga berada di tenggara negara itu.

Tanda-tanda awal penyakit ini termasuk demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam seperti cacar air.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Menurut WHO, lebih dari 18.000 kasus telah terdeteksi di seluruh dunia di luar Afrika sejak awal Mei.

Penyakit ini telah terdeteksi di 78 negara, dengan 70 persen kasus ditemukan di Eropa dan 25 persen di Amerika, kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu silam.

Ketika kasus melonjak secara global, WHO meminta kelompok yang saat ini paling terpengaruh oleh virus — pria yang berhubungan seks dengan pria — untuk membatasi pasangan seksual mereka.

Ghebreyesus mengatakan kepada wartawan bahwa cara terbaik untuk melindungi terhadap infeksi adalah untuk mengurangi risiko paparan.

“Bagi pria yang berhubungan seks dengan pria, ini termasuk, untuk saat ini, disarankan mengurangi jumlah pasangan seksual, mempertimbangkan kembali hubungan seks dengan pasangan baru, dan bertukar detail kontak dengan pasangan baru untuk memungkinkan tindak lanjut jika diperlukan,” katanya.

Penyakit ini biasanya sembuh dengan sendirinya setelah dua hingga tiga minggu, terkadang membutuhkan waktu satu bulan.

Sebuah vaksin cacar yang dibuat oleh farmasi Denmark Bavarian Nordic, dipasarkan dengan nama Jynneos di Amerika Serikat dan Imvanex di Eropa, dapat digunakan untuk melindungi terhadap monkeypox, demikian laporan AFP. (BS)