Berandasehat.id – Sementara lebih dari 80% pria dan hampir setengah wanita mengalami kerontokan rambut yang substansial. Sejauh ini ada dua obat yang disetujui FDA untuk mengatasi pola kerontokan rambut pria dan satu untuk wanita.

Ketika jutaan orang di seluruh dunia mencari cara untuk memperlambat atau menghentikan kebotakan, satu bahan kimia telah mencuat pamornya. Penelitian baru dari University of California, Riverside menunjukkan bahwa obat untuk kebotakan terletak pada pemahaman hanya satu hal: Transforming growth factor beta (TGF-β). Studi yang diterbitkan dalam Biophysical Journal, mengidentifikasi TGF-β – salah satu dari banyak protein kecil yang disebut sitokin yang membantu mengontrol sel sistem kekebalan dan sel darah lainnya – sebagai moderator siklus pertumbuhan folikel rambut, menentukan kapan sel folikel rambut tumbuh dan kapan itu mati.

Dengan mempelajari folikel rambut – sumber sel punca – penelitian ini juga mendalami pengobatan regeneratif dan mengusulkan model untuk mempercepat penyembuhan luka.

Pola kebotakan pria (dok. istimewa)

“Dalam fiksi ilmiah, ketika karakter sembuh dengan cepat dari cedera, idenya adalah bahwa sel punca mengizinkannya,” terang ahli biologi matematika UC Riverside dan rekan penulis studi Qixuan Wang, PhD dalam keterangannya. “Di kehidupan nyata, penelitian baru itu membuat kita lebih dekat untuk memahami perilaku sel induk, sehingga dapat mengontrolnya dan mendorong penyembuhan luka.”

Potensi TGF-β

Kekuatan TGF-β tergantung pada intensitasnya, dan para peneliti menggambarkan mekanisme bahan kimia itu sebagai ‘saklar mirip ambang’. Terlalu banyak bahan kimia menyebabkan sel mati, menyebabkan rambut rontok. Pada saat yang sama, dosis yang lebih rendah memungkinkan sel untuk tumbuh dan membelah.

Kemampuan secara tepat mengontrol kadar TGF-β dan memahami bagaimana bahan kimia berinteraksi dengan gen tertentu dapat memungkinkan ilmuwan masa depan untuk merangsang pertumbuhan rambut, menurut para peneliti.

Sel punca seperti kanvas kosong – tubuh dapat memprogramnya untuk berubah menjadi sel jenis lain. Di dalam folikel rambut, sel punca memainkan peran unik yang menarik perhatian para peneliti: Folikel rambut adalah satu-satunya organ dalam tubuh manusia yang terus beregenerasi, bahkan tanpa cedera, menurut para peneliti.

“Bahkan ketika folikel rambut membunuh dirinya sendiri, ia tidak pernah membunuh reservoir sel induknya. Ketika sel induk yang masih hidup menerima sinyal untuk beregenerasi, mereka membelah, membuat sel baru, dan berkembang menjadi folikel baru,” kata Wang.

Kenyataannya adalah bahwa dengan berfokus pada sel-sel regeneratif yang unik ini, para peneliti berharap untuk mempromosikan penyembuhan luka yang lengkap, yang membutuhkan regenerasi rambut.

“Studi ini berpotensi menawarkan sesuatu untuk membantu orang yang menderita berbagai masalah,” kata Wang dikutip dari laman WebMD. (BS)