Berandasehat.id – Mikrobiota vagina ternyata mencerminkan pengaturan durasi kehamilan dan permulaan persalinan. Mikrobiota bahkan mungkin memiliki efek langsung pada kondisi itu, seperti yang ditunjukkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Helsinki dan Rumah Sakit Universitas HUS Helsinki.

Menurut studi, riwayat persalinan mempengaruhi mikrobiota vagina, dengan mekanisme terkait yang berpotensi imunologis. “Mikrobiota vagina berkorelasi baik dengan durasi kehamilan saat ini dan dengan kehamilan dan persalinan sebelumnya. Kausalitas (hubungan sebab akibat) dari temuan dan mekanisme efek persalinan sebelumnya pada mikrobiota akan diselidiki dalam penelitian lebih lanjut,” kata Docent Anne Salonen dari Universitas Helsinki.

Pengaturan usia kehamilan dan permulaan persalinan kurang diketahui. Sekarang, mikrobiota vagina telah diidentifikasi sebagai faktor baru yang relevan. “Di masa depan, penting untuk menyelidiki apakah identifikasi dan modifikasi mikrobiota dapat memberikan pilihan terapi. Ini berpotensi menghasilkan penurunan kelahiran prematur atau pasca-matur serta risiko dan biaya medis terkait,” kata Docent Ilkka Kalliala dari Universitas Helsinki.

Ilustrrasi kehamilan (dok. istimewa)

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal eBioMedicine, menyelidiki komposisi mikrobiota vagina dari 324 wanita Finlandia pada minggu kehamilan 37-42 menggunakan pengurutan amplikon gen 16S rRNA. Data tersebut digabungkan dengan data latar belakang dari kuesioner dan data klinis yang diperoleh dari sistem rekam medis pasien.

Komposisi mikrobiota vagina pada kehamilan akhir sebagian besar dijelaskan oleh durasi kehamilan saat ini, jumlah kehamilan sebelumnya dan apakah kehamilan berakhir dengan persalinan. Pada wanita yang belum melahirkan, spesies Lactobacillus yang dominan adalah Lactobacillus crispatus, sedangkan wanita yang telah melahirkan memiliki mikrobiota yang lebih beragam.

Sebelumnya, mikrobiota yang didominasi oleh Lactobacillus crispatus telah ditemukan terkait dengan kesehatan ginekologi dan untuk melindungi dari persalinan prematur, sementara Lactobacillus iners telah dikaitkan dengan peningkatan risiko persalinan prematur. Selama kehamilan, keragaman dan variabilitas mikrobiota vagina terbatas, demikian menurut studi dilaporkan MedicalXpress. (BS)