Berandasehat.id – Kanker masih menjadi masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia. Data menyebut, sekira 43% kematian akibat kanker bisa dicegah apabila pasien rutin melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko penyebab kanker.
Selain angka kematian yang cukup tinggi, penanganan pasien kanker yang terlambat menyebabkan beban pembiayaan yang kian membengkak. Pada periode 2019-2020, pengobatan kanker telah menghabiskan pembiayaan BPJS Kesehatan tak kurang Rp7,6 triliun.
Terkait penanganan kanker, Kepala Subdirektorat Penyakit Kanker dan Kelainan Darah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Aldrin Nellwan Panca Putra mengatakan ada sejumlah strategi dalam penanggulangan kanker, yakni melakukan promosi kesehatan supaya masyarakat tahu, mau, dan mampu untuk melakukan penanggulangan kanker. “Kedua, dengan melakukan suatu perlindungan khusus, misalnya kanker serviks dengan vaksin HPV (human papillomavirus). Terakhir, melakukan deteksi dini dan pengobatan yang sesuai standar,” ujarnya di acara Cancer Community Festival (CCF) 2022 yang digelar OneOnco Kalbe Farma di Jakarta, baru-baru ini.

Kesempatan sama, Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agum Gumelar mengatakan selama pandemi semakin jarang proses deteksi dini bahkan terapi lain untuk para pejuang kanker. “Peran komunitas kanker sangat strategis sebagai jembatan kepada pemerintah dan untuk mendampingi para pejuang, termasuk masyarakat yang sehat-sehat saja, melalui upaya preventif yang dilakukan supaya tidak terjadi kanker stadium lanjut,” ujarnya.
Linda yang juga penyintas kanker payudara ini menambahkan, komunitas kanker memiliki peran yang sangat penting, karena mendengarkan langsung masukan dari para penyintas kanker serta masyarakat luas.
Selain itu, komunitas kanker juga berusaha membantu pemerintah dengan memberikan informasi, laporan, hingga saran untuk mengeluarkan kebijakan terkait kanker.
Pentingnya peran komunitas kanker di tengah masyarakat menjadi perhatian Kalbe OneOnco dengan mengadakan berbagai aktivitas, mulai dari deteksi dini, edukasi, terapi, hingga pemeriksaan molekular yang berhubungan dengan kanker. Untuk melakukan hal ini, OneOnco menggandeng pihak lain seperti komunitas dan regulator.
“Kami mendorong masyarakat memiliki literasi yang baik terhadap deteksi dini kanker termasuk penanganan pasien kanker. Festival Komunitas Kanker ini merupakan bentuk apreasiasi OneOnco kepada komunitas kanker dan stakeholders atau support system lainnya untuk bisa menjadi teman terdekat pasien kanker, keluarga pasien, termasuk juga masyarakat yang dekat dengan pasien kanker,” ujar Leader OneOnco Kalbe, Selvinna.
OneOnco adalah sebuah ekosistem berbasis digital yang dibangun oleh tim Oncology Kalbe, yang bertujuan untuk menjadi support system bagi para pemangku kepentingan kanker di Indonesia, khususnya para pejuang, penyintas dan caregiver kanker. (BS)