Berandasehat.id – Berduka adalah respons alami untuk kehilangan seseorang atau sesuatu yang penting bagi kita. Saat berduka, kita akan merasakan berbagai emosi, seperti kesedihan atau kesepian. Setiap orang mungkin mengalaminya karena sejumlah alasan berbeda: Ditinggalkan seseorang yang dicintai untuk selamanya/meninggal, hubungan asmara berakhir, atau kehilangan pekerjaan. Perubahan hidup lainnya, seperti penyakit kronis atau pindah ke rumah baru, juga dapat menyebabkan kesedihan.
Setiap orang berduka secara berbeda. Tetapi jika mampu memahami emosi diri sendiri, dan mencari dukungan maka kedukaan ini bisa teratasi.
Lantas, apa saja tahap kesedihan yang harus dilewati seseorang? Perasaan berduka mungkin terjadi secara bertahap saat kita menerima kehilangan itu. Sayangnya, kita tidak dapat mengontrol prosesnya, tetapi mengetahui alasan di balik perasaan itu sudah tentu akan membantu, demikian dikutip dari laman WebMD.

Semua orang mengalami kesedihan secara berbeda. Meskipun tidak lagi dianggap sebagai cara yang ideal untuk berpikir tentang kesedihan, berikut ini tahapan kesedihan:
1. Penolakan
Ketika pertama kali mengetahui suatu kemalangan, adalah normal untuk berpikir. “Ini tidak terjadi.” Kita mungkin merasa kaget atau mati rasa. Ini adalah cara sementara untuk mengatasi emosi yang meluap-luap atau mekanisme pertahanan.
2. Kemarahan
Saat kenyataan muncul, kita bakal dihadapkan dengan rasa sakit karena kehilangan. Dalam fase ini kita mungkin merasa frustrasi dan tidak berdaya. Perasaan ini kemudian berubah menjadi kemarahan. Kita mungkin mengarahkannya ke orang lain, kekuatan yang lebih tinggi, atau kehidupan secara umum. Marah dengan orang yang dicintai yang meninggal dan meninggalkan kita sendirian juga wajar.
3. Tawar-menawar
Selama tahap ini, kita memikirkan apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kemalangan. Pikiran umum adalah “Jika saja …” dan “Bagaimana jika …” Kita juga dapat mencoba membuat kesepakatan dengan kekuatan yang lebih tinggi.
4. Depresi
Kesedihan muncul saat kita mulai memahami kehilangan dan pengaruhnya terhadap hidup. Tanda-tanda depresi termasuk menangis, masalah tidur, dan nafsu makan menurun. Di tahap ini, kita mungkin merasa kewalahan, menyesal, dan kesepian.
5. Penerimaan
Pada tahap akhir kesedihan ini, kita menerima kenyataan kehilangan itu. Menyadari bahwa hal itu tidak bisa diubah. Meskipun masih merasa sedih, kita dapat mulai melangkah maju dan melanjutkan hidup.
Setiap orang melewati fase-fase ini dengan caranya sendiri. Kita dapat bolak-balik di antara tahap itu, atau melewatkan satu atau lebih tahap sama sekali. Pengingat akan kehilangan, seperti peringatan kematian atau lagu yang sudah dikenal, dapat memicu kembalinya kesedihan.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berkabung?
Tidak ada jumlah waktu yang ‘normal’ untuk berduka. Proses berduka itu bergantung pada beberapa hal, seperti kepribadian, usia, kepercayaan, dan jaringan pendukung yang ada. Jenis kemalangan juga menjadi faktor. Misalnya, kemungkinan kita akan berduka lebih lama dan lebih dalam atas kematian mendadak orang yang dicintai daripada, katakanlah, akhir dari hubungan romantis.
Seiring waktu, kesedihan itu bakal mereda. Setelah melewati masa ini kita akan dapat merasakan kebahagiaan dan kegembiraan bersama dengan kesedihan. Dengan kata lain, kita akan dapat menjalani keseharian kembali.
Namun, dalam beberapa kasus, kesedihan tidak kunjung membaik. Beberapa orang mungkin tidak dapat menerima kemalangan itu. Dokter menyebut ini sebagai ‘kesedihan yang rumit’. Jika mengalami sejumlah hal ini, bicaralah dengan dokter: Kesulitan menjaga rutinitas normal, seperti pergi bekerja dan membersihkan rumah; Perasaan depresi; Pikiran bahwa hidup tidak layak dijalani, atau menyakiti diri sendiri; Ketidakmampuan untuk berhenti menyalahkan diri sendiri.
Seorang terapis dapat membantu untuk mengeksplorasi emosi itu, Mereka juga dapat mengajarkan keterampilan mengatasi dan membantu mengelola kesedihan. Jika sampai mengalami depresi, dokter mungkin dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu lebih baik.
Ketika berada dalam rasa sakit emosional yang dalam, kita mungkin tergoda untuk mencoba ‘mematikan’ perasaan dengan obat-obatan, alkohol, makanan, atau bahkan pekerjaan. Tetapi berhati-hatilah. Ini adalah pelarian sementara yang tidak akan menyembuhkan lebih cepat atau merasa lebih baik dalam jangka panjang. Bahkan, hal itu dapat menyebabkan kecanduan, depresi, kecemasan, atau bahkan gangguan emosional.
Lebih baik, lakukan hal-hal ini untuk membantu berdamai dengan kehilangan dan mulai pulih:
1. Berikan waktu. Terima perasaan itu dan ketahuilah bahwa berduka adalah sebuah proses.
2. Bicaralah dengan orang lain. Habiskan waktu bersama teman dan keluarga. Jangan mengisolasi diri.
3. Jaga diri dengan baik. Berolahraga secara teratur, makan dengan baik, dan tidur yang cukup agar tetap sehat dan berenergi.
4. Kembali ke hobi. Cobalah kembali ke aktivitas yang membuat bahagia.
5. Bergabunglah dengan grup pendukung. Bicaralah dengan orang lain yang juga berduka. Ini dapat membantu kita merasa lebih terhubung. (BS)