Berandasehat.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan lebih dari 50.000 kasus cacar monyet telah dicatat dalam wabah global, di tengah melambatnya penularan di titik-titik virus monkeypox wilayah Eropa dan Amerika Serikat.
Dasbor Organisasi Kesehatan Dunia mencantumkan 50.496 kasus dan 16 kematian seperti yang dilaporkan tahun ini ke badan PBB, yang menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan masyarakat global pada Juli silam.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan penurunan infeksi baru membuktikan wabah itu dapat dihentikan. “Di Amerika, yang menyumbang lebih dari setengah dari kasus yang dilaporkan, beberapa negara terus mengalami peningkatan jumlah infeksi, meskipun terlihat tren penurunan yang berkelanjutan di Kanada,” ujarnya dalam konferensi pers.
Tedros menambahkan, beberapa negara Eropa, termasuk Jerman dan Belanda, juga terlihat mengalami perlambatan wabah. Hal ini menunjukkan efektivitas intervensi kesehatan dan keterlibatan masyarakat untuk melacak infeksi dan mencegah penularan. “Tanda-tanda ini mengonfirmasi apa yang telah kami katakan secara konsisten sejak awal: bahwa dengan tindakan yang tepat, wabah ini dapat dihentikan,” ujarnya.

Lonjakan infeksi cacar monyet telah dilaporkan sejak awal Mei di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, di luar negara-negara Afrika di mana monkeypox telah lama menjadi endemik.
WHO memicu tingkat alarm tertinggi pada 24 Juli untuk monkeypox, mengklasifikasikannya sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, selain COVID-19.
“Menghilangkan cacar monyet membutuhkan tiga hal: Bukti bahwa itu mungkin, yang sekarang mulai kita lihat; kemauan dan komitmen politik; dan implementasi langkah-langkah kesehatan masyarakat di komunitas yang paling membutuhkannya,” kata Tedros. “Kita tidak harus hidup dengan cacar monyet.”
Kasus Meluas di 101 Wilayah
Kasus telah dilaporkan dari 101 wilayah, meskipun hanya 52 yang melaporkan kasus baru dalam tujuh hari terakhir. Sebanyak 27 di antaranya melaporkan kasus dalam angka tunggal.
Negara-negara yang telah melaporkan lebih dari seribu kasus ke WHO secara total adalah Amerika Serikat (17.994), Spanyol (6.543), Brazil (4.693), Prancis (3.547), Jerman (3.467), Inggris (3.413), Peru ( 1.463), Kanada (1.228), dan Belanda (1.160).
Jumlah infeksi baru AS tampaknya baru-baru ini sedikit melambat, menurut data dari otoritas kesehatan.
Sementara itu, kepala WHO Eropa belum lama mengatakan melihat tanda-tanda yang menjanjikan bahwa wabah itu melambat di benua itu dan menuju ‘ke arah yang benar’.
Monkeypox menimbulkan gejala demam, nyeri otot dan lesi kulit seperti bisul besar.
Nigeria telah melaporkan empat kematian ke WHO, Ghana tiga, Spanyol dan Republik Afrika Tengah masing-masing dua, sementara Brazil, Belgia, Ekuador, India dan Kuba masing-masing melaporkan satu kematian.
Rosamund Lewis, Pimpinan Teknis WHO untuk monkeypox, mengatakan kontak fisik dalam bentuk apa pun dengan seseorang yang memiliki virus akan membuat mereka berisiko tertular juga. “Sebagian besar penularan saat ini masih di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, apakah mereka gay, biseksual atau memiliki kontak dengan laki-laki lain yang menderita cacar monyet,” katanya.
Lewis menekankan bahwa sejauh ini belum ada laporan penularan cacar monyet melalui transfusi darah. “Pasti ada laporan deteksi DNA virus monkeypox dalam air mani. Satu penelitian memang menggambarkan bahwa virus itu dapat diisolasi dari spesimen itu,” katanya dilaporkan AFP. (BS)