Berandasehat.id – Tubuh memerlukan jumlah antioksidan yang cukup guna menjaga kesehatan. Perlu diketahui, antioksidan merupakan senyawa yang dapat memperlambat, mencegah, dan menangkal radikal bebas sehingga jumlahnya harus dipastikan cukup dalam tubuh.

Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil dan reaktif. Jika jumlahnya banyak di dalam tubuh, maka akan merusak sel-sel dalam tubuh yang akhirnya menimbulkan banyak penyakit,.

Disampaikan Medical Executive PT Kalbe Farma Tbk, dr. Della Sulamita, tingginya jumlah kandungan radikal bebas dalam tubuh, disebabkan oleh hasil metabolisme, proses bernapas yang sulit dicegah, polusi, kandungan kimia, hingga alkohol. “Kekurangan antioksidan dalam tubuh akan berisiko menyebabkan free radical – antioxidant imbalance, yang dapat menimbulkan stres oksidatif,” terangnya di acara Instagram Live @ptkalbefarmatbk.

Ilustrasi kulit kering pada kaki (dok. istimewa)

Perlu diketahui, stres oksidatif merupakan keadaan ketidakseimbangan antara tingginya radikal bebas dan rendahnya antioksidan. Kondisi tersebut dapat mengenai semua orang. “Jadi kenapa orang yang terkena radikal bebas ada yang sakit dan ada yang sehat? Hal ini yang dinamakan imbalance antara antioksidan dengan radikal bebas sehingga menyebabkan sakit. Tapi jika keduanya balance (seimbang) tidak akan menyebabkan kerusakan sel. Sehingga yang bermasalah adalah imbalance (ketidakseimbangan),” tutur Della.

Ketika seseorang mengalami kondisi ketidakseimbangan ini, tanda yang muncul pada setiap orang tidak spesifik. “Gejala yang mudah muncul bisa saja dari kulit, seperti muncul hiperpigmentasi, kulit kering, dan kerutan halus pada kulit. Sedangkan pada tubuh, bisa mudah kelelahan, atau menyerang organ-organ tertentu seperti risiko jantung atau peradangan dalam tubuh,” tuturnya.

Della menandaskan bahwa kondisi tersebut dapat dicegah dengan mengatur produksi antioksidan dari dalam tubuh, seperti glutation peroksidase, atau mengonsumsi suplemen antioksidan.  (BS)