Berandasehat.id – Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa akhir pandemi COVID-19 sudah dekat namun memperingatkan bahwa krisis masih jauh dari selesai.
Sebelumnya Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kepada wartawan bahwa dunia tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi. Akhir (pandemi) sudah di depan mata.
Dan Presiden AS Joe Biden melangkah lebih jauh dalam sebuah wawancara yang disiarkan pekan lalu, menyatakan bahwa pandemi di Amerika Serikat ‘sudah berakhir’.
Tetapi berbicara kepada media dii sela Majelis Umum PBB di New York, Tedros tampak kurang optimis, menjelaskan bahwa pihaknya mampu melihat akhir, tidak berarti kita berada di akhir.
Dia menegaskan kembali bahwa dunia berada dalam posisi terbaik yang pernah ada untuk mengakhiri pandemi, dengan jumlah kematian mingguan terus menurun—dan sekarang hanya 10 persen dari puncaknya pada Januari 2021.
Tedros menunjukkan bahwa dua pertiga populasi dunia telah divaksinasi, termasuk tiga perempat petugas kesehatan dan orang tua.
“Kta telah menghabiskan dua setengah tahun di terowongan yang panjang dan gelap, dan kita baru saja mulai melihat cahaya di ujung terowongan itu,” ujarnya.

Tapi, dia menekankan, hal itu masih jauh, dan terowongannya masih gelap, “dengan banyak rintangan yang bisa membuat kita tersandung jika kita tidak berhati-hati.”
“Kita masih di dalam terowongan,” ujar Tedros.
Dalam pembaruan epidemiologi terbaru, WHO mengatakan lebih dari 9.800 kematian dilaporkan minggu lalu, turun 17 persen dari minggu sebelumnya, sementara 3,2 juta kasus baru dilaporkan.
Badan kesehatan PBB telah memperingatkan bahwa penurunan jumlah kasus yang dilaporkan ‘menipu’ karena banyak negara telah mengurangi pengujian dan mungkin tidak mendeteksi kasus yang kurang serius.
Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID, mengatakan kepada wartawan bahwa virus itu masih beredar pada tingkat yang intens, meskipun situasinya bervariasi di berbagai negara.
Tetapi dia menunjukkan bahwa dunia memiliki alat yang dibutuhkan untuk mengendalikan penyebaran. “Tujuan kita adalah mengakhiri keadaan darurat di semua negara. Dan kita akan terus melakukannya sampai kita mencapai tujuan itu,” katanya.
Sejak awal pandemi, WHO telah menghitung lebih dari 609 juta kasus dan sekitar 6,5 juta kematian, meskipun jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.
Sebuah studi WHO yang diterbitkan pada Mei 2022 berdasarkan kelebihan kematian yang terlihat di berbagai negara selama pandemi memperkirakan bahwa hingga 17 juta orang mungkin telah meninggal karena COVID pada tahun 2020 dan 2021, demikian laporan AFP. (BS)