Berandasehat.id – Saat pandemi semakin menunjukkan sinyal bakal berlalu, para peneliti medis terus mempelajari virus di baliknya, dan salah satu bidang yang mereka fokuskan adalah kemampuan virus yang luar biasa untuk menekan respons sel inang pada orang yang terinfeksi. Dalam upaya baru ini, para peneliti telah melihat lebih dekat hubungan antara protein yang mengemas DNA dalam sel manusia dan protein yang diproduksi oleh virus SARS-CoV-2.

Sebuah tim peneliti di University of Pennsylvania, bekerja dengan seorang rekan dari University of Texas Medical Branch dan Boston University serta Boston Medical Center, telah menemukan bahwa virus SARS-CoV-2 menghasilkan protein yang meniru protein yang mengemas DNA, mencegah transkripsi yang biasanya berperan dalam respons imun.

Dalam makalah yang diterbitkan di Nature, kelompok tersebut menjelaskan bagaimana mereka membandingkan protein yang mengemas DNA manusia dengan protein yang diproduksi oleh virus SARS-CoV-2 dan apa yang ditunjukkannya. 

Lisa Thomann dan Volker Thiel dari Institut Virologi dan Imunologi, Bern dan Mittelhäusern, telah menerbitkan artikel News & Views dalam edisi jurnal yang sama yang menjelaskan pekerjaan yang dilakukan oleh tim dalam upaya baru ini.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 menghasilkan tiga jenis protein utama, yakni yang terlibat dalam replikasi, terlibat dalam proses struktural dan sepertiga yang dikenal sebagai protein aksesori. Tipe ketiga ini terlibat dalam berbagai kegiatan. 

Ilustrasi virus corona penyebab Covid (dok. istimewa)

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa DNA manusia dikemas dalam protein yang dikenal sebagai histon, berfungsi untuk menahan untaian DNA di tempatnya dan berfungsi sebagai penjaga gerbang untuk bahan yang membaca untaian dan menggunakan informasi itu untuk terlibat dalam aktivitas seperti memberi sinyal ke bagian lain tubuh.

Beberapa pensinyalan seperti itu terlibat ketika inang terinfeksi untuk mendesak mekanisme pertahanan guna melawan agen pengganggu.

Dalam upaya baru ini, para peneliti telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa salah satu protein aksesori yang diproduksi oleh virus SARS-CoV-2 (ORF8) mampu meniru setidaknya satu jenis protein histon (KAT2A) yang mengemas DNA. Dan dengan demikian mengurangi jenis sinyal yang seharusnya terjadi ketika inang terinfeksi, mengurangi respons imun/kekebalan, demikian dikutip dari laman Science x Network. (BS)

Advertisement