Berandasehat.id – Masyarakat Indonesia sudah familiar dengan istilah masuk angin. Namun secara medis, ternyata masuk angin tidak ada. Jadi apa sebenarnya masuk angin itu?
“Masuk angin itu sebenarnya dari kacamata medis tidak ada. Masuk angin itu yang kita artikan adalah suatu kumpulan gejala yang mirip dengan common cold kalau dibilang diagnosisnya, itu bisa disebabkan oleh virus atau pun bakteri,” ujar Medical Officer of PT Bintang Toedjoe, dr. Christian I. Elim, dalam Instagram Live @ptkalbefarmatbk.
Gejala masuk angin dapat berupa multi-symptomatic, bisa pusing, bisa pegal, bahkan bisa sampai demam dan mual, ujar Christian.

Dia menambahkan, cara penyakit masuk ke tubuh tergantung dari imun tubuh masing-masing orang. “Cuaca juga mempengaruhi pertumbuhan mikroba dan virus. Jika imun tubuh rendah, dengan kurangnya berolahraga, asupan nutrisi menjadi kurang, dan gaya hidup tidak sehat, maka memudahkan virus masuk menyerang tubuh,” jelas Christian.
Lebih lanjut Christian mengatakan, bila kita biarkan istirahat saja, tidak dikasih apa-apa, mungkin bisa sembuh. Tapi jika kondisi tubuh sedang rentan, maka bisa masuk penyakit atau patogen yang lebih berbahaya. “Jadi jangan dibiarkan, lebih baik diperbaiki,” ujarnya.
Gejala yang kerap kali disebut masuk angin itu dapat dicegah. Di antaranya, menjaga stamina tubuh agar selalu fit, jangan terlalu lelah, istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan yang bergizi, dan perlu asupan vitamin. Selain itu, mengonsumsi jahe merah, yang dapat mengatasi kondisi masuk angin.
Jahe merah juga bahan utama untuk menghangatkan tubuh, sebagai anti-peradangan saat tenggorokan mulai terasa tidak sakit atau mungkin badan sudah mulai pegal-pegal. Pada jahe merah terdapat kandungan juga yang tidak dimiliki oleh jahe lain yaitu beta karoten.
Untuk diketahui, beta karoten juga merupakan salah satu senyawa yang bersifat sebagai antioksidan atau penangkal radikal bebas. (BS)