Berandasehat.id – Prevalensi penyakit kanker payudara menempati urutan pertama dari kanker lainnya di seluruh dunia maupun Indonesia. Sebanyak 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7.6 juta di antaranya meninggal dunia.  Pada 2020, di hampir 2,3 juta wanita di dunia terdiagnosis kanker payudara dan 685.000 di antaranya meninggal dunia. Di Indonesia terdapat 65.000 kasus kanker payudara dan 22.000 di antaranya meninggal dunia.

“Kebanyakan karena keterlambatan penanganan sehingga saat datang ke dokter sudah dalam stadium lanjut,” ujar Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI Sumatera Utara, dr. Denny Rifsal Siregar, Sp.B(K)Onk., M.Kes.

Secara umum, ada dua faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kanker payudara, yaitu faktor yang tidak dapat dicegah dan faktor yang dapat dicegah. Faktor yang tidak dapat dicegah ialah wanita, usia, dan genetik. Sedangkan faktor yang dapat dicegah yaitu tidak menyusui, wanita menikah tapi tidak memiliki anak, melahirkan anak pertama usia 30 tahun, konsumsi obat hormonal jangka panjang, konsumsi lemak berlebih dan alkohol, serta perokok aktif dan pasif.

Denny mengatakan, deteksi kanker payudara dapat dilakukan sejak dini melalui SADARI (Periksa Payudara Sendiri). SADARI dapat dilakukan sebulan sekali pada 7-10 hari setelah selesai haid, semenjak wanita mulai mendapatkan haid pertama atau pada usia 12 tahun.  “Untuk wanita di atas 40 tahun, dapat melakukan mamografi satu tahun sekali sebagai bentuk deteksi dan pencegahan,” ujarnya.

Mamografi bisa juga untuk wanita di bawah 40 tahun, jika memiliki gejala dan faktor risiko seperti riwayat kanker payudara dalam keluarga. Bagi wanita yang memiliki riwayat kanker payudara, bisa melakukan pemeriksaan BRCA 1 dan BRCA 2 sebagai deteksi. 

Jika hasil pemeriksaan positif, maka preventif mastektomi dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker payudara dengan berkonsultasi dahulu ke dokter yang menangani.

Selain itu, untuk mencegah kanker payudara, masyarakat dapat melakukan pola hidup dan pola diet yang sehat. “Di antaranya, selalu berpikir positif, menjaga lifestyle yang baik dengan berolahraga, mengatur diet yang baik dengan mengurangi konsumsi lemak berlebih, menghindari alkohol dan rokok, juga selalu konsultasi dengan dokter jika konsumsi obat hormonal jangka panjang,” terang Denny.

Terkait dengan upaya meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui ICCC (Indonesia Cancer Care Community), komunitas binaan KECC (Kalbe Ethical Customer Care), mensosialisasikan deteksi dini kanker hingga mengajak masyarakat Medan senam bersama.

“Pada bulan kesadaran kanker payudara 2022, ICCC membawa campaign Together We RISE (Rally In Supporting & Screening Everyone), yang mengajak para penyintas, pejuang dan masyarakat awam untuk bersama-sama aktif melakukan screening, deteksi dini, dan pencegahan kanker payudara,” ujar Pengurus ICCC Cabang Sumatera Utara, Ruth Elisabeth Sihombing.

Penting diketahui nutrisi makanan khusus pasien kanker memiliki peranan penting dalam mendukung meningkatkan nafsu makan dan berat badan penderita kanker akibat dari efek samping terapi atau dampak buruk dari penyakit yang diderita pasien kanker. 

Salah satunya, produk Nutrican yang mengandung Omega 3, BCAA (Branched-Chain Amino Acids), antioksidan, multivitamin, sumber serat, serta mineral lengkap, untuk menunjang proses penyembuhan pasien kanker.

“PT Kalbe Farma Tbk memiliki Nutrican sebagai nutrisi makanan khusus pasien kanker. Keunggulan Nutrican dibandingkan produk lain ialah tinggi energi dan protein untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian pasien kanker, sehingga siap menjalankan berbagai terapi kanker. Nutrican tersedia dalam varian rasa jeruk, stroberi, dan pisang, yang disukai pasien kanker,” kata Brand Owner Nutrican, Yulius Denis Chrismaaji. (BS)

Advertisement