Berandasehat.id – Jumlah anak korban meninggal akibat gagal ginjal akut meningkat menjadi 195 orang. Gagal ginjal akut itu terkait dengan zat berbahaya yang ditemukan dalam obat sirup.

Indonesia telah mengalami lonjakan kasus cedera ginjal akut (AKI) sejak Agustus 2022, yang mendorong penyelidikan dan larangan selanjutnya pada semua penjualan obat cair.

Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam temu media, Senin (7/11/2022), mengatakan lebih dari 320 kasus gagal ginjal akut telah dicatat di sejumlah provinsi di seluruh negeri dan 27 pasien masih di rumah sakit. Sebagian besar anak-anak yang terkena dampak adalah di bawah usia lima tahun.

Jumlah kematian baru naik dari 133 kematian yang dikonfirmasi pada 21 Oktober silam.

Syahril mengatakan, tes menemukan sebagian besar kematian disebabkan oleh sirup yang mengandung etilen glikol dan dietilen glikol dalam jumlah berlebihan, dua senyawa yang digunakan dalam produk industri seperti antibeku.

Kemenkes telah mengimpor penangkal gagal ginjal akut, 246 botol diperoleh sejauh ini, mayoritas disumbangkan oleh Singapura dan Australia, dan obat tersebut telah menunjukkan hasil yang signifikan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bulan lalu menyebutkan lima sirup yang mengandung zat berbahaya melewati ambang batas dan memerintahkan produknya dikeluarkan dari pasar dan dimusnahkan.

Polisi telah meluncurkan penyelidikan terhadap tiga perusahaan farmasi lokal dan dua di antaranya untuk sementara kehilangan izin untuk memproduksi obat sirup.

Sebelum lonjakan baru-baru ini, Indonesia biasanya mencatat antara dua dan lima kasus gagal ginjal akut sebulan.

Di Afrika Barat, Gambia melaporkan 70 kematian anak pada bulan lalu yang diduga disebabkan oleh obat sirup impor.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka menemukan jumlah melewati batas aman dari dietilen glikol dan etilen glikol dalam empat sirup obat batuk buatan India dan memperingatkan mereka dapat dikaitkan dengan kematian di negara kecil Afrika itu. (BS)