Berandasehat.id – Desainer sepatu terkemuka dunia Christian Louboutin mengatakan, high heels are pleasure with pain. Sepatu hak tinggi adalah kesenangan (yang mendatangkan) kesakitan. Saat memakai sepatu hak tinggi, perempuan merasa lebih percaya diri, memikat, namun juga memiliki risiko yang menyakitkan, salah satunya varises.

Varises biasanya ditunjukkan dengan gurat biru, atau ungu di permukaan kulit. Disampaikan dr. Febiansyah Kartadinata Rachim, Sp. B, Subsp. BVE(K), dokter spesialis bedah subspesialis bedah vaskular konsultan yang berpraktik di RS Pondok Indah, varises merupakan kelainan pembuluh darah, yang umumnya terjadi di kaki, menandakan aliran darah di vena terganggu.

“Aliran normal darah pada bagian bawah tubuh adalah dari jantung ke kaki lalu kembali ke jantung. Varises biasanya terjadi pada kaki, karena darah sulit untuk melewati kaki untuk mencapai jantung,” ujar dr Febi dalam temu media mengulas tentang varises di Jakarta, Senin (21/11/-2022).

Dengan kata lain, kerusakan katup pada pembuluh darah vena menyebabkan arus balik ke arah jantung tidak berjalan dengan baik. “Hal inilah yang akhirnya menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga urat tampak jelas, menonjol keluar, dan berwarna biru atau ungu tua,” ujar dokter subspesialis bedah vaskular konsultan RSPI Pondok Indah.

Varises tidak selalu menunjukkan gejala yang jelas. Gejala-gejala yang mungkin tidak terlihat dengan jelas adalah kaki terasa sakit dan bengkak, serta seperti terasa terbakar dan kram. 

Ada sejumlah faktor risiko munculnya varises, di antaranya genetik, berjenis kelamin wanita, pertambahan usia, kehamilan, merokok, gaya hidup kaum rebahan alias kurang gerak, terlalu banyak berdiri, terlalu banyak duduk dan sebagainya.

Varises Bukan Hanya di Kaki

Selain pada kaki, varises juga bisa terjadi di bagian lain tubuh, misalnya varises vagina, penis, anus (wasir) bahkan payudara. “Kerusakan katup pembuluh darah vena bisa terjadi di mana saja sehingga memicu varises, namun umumnya di kaki. Untuk varises di vagina, harus dicari tahu apa penyebabnya,” terang dr Febi.

Perlu diketahui, varises vagina merupakan varises yang muncul di permukaan dinding vagina. Kondisi ini bisa dialami oleh ibu hamil aat pembuluh darah di tubuh bagian bawah semakin melebar seiring perkembangan janin. “Biasanya vena yang ada di lipatan paha saat hamil tertekan, akibatnya aliran ke pembuluh darah utama vena tertahan,” ujarnya.

Kaki bengkak saat kehamilan juga sebagai tanda varises. Apakah varises kehamilan akan menghilang? “Umumnya varises selama kehamilan bisa hilang dengan sendirinya jika memang tidak ada bakat genetik. Syaratnya katup pembuluh darah masih bagus,” terang dr Febi.

Varises Akibat Pemakaian Sepatu Hak Tinggi

Hal yang sama juga berlaku untuk varises yang muncul akibat pemakaian sepatu hak tinggi. Dalam artian, jika vena tidak rusak katupnya maka bisa sembuh. “Tapi kalau otot betis kencang akibat pemakaian high heels yang sering, dipaksa kerja keras, lama-lama akan rusak juga,” ujarnya.

dr. Febiansyah Kartadinata Rachim, Sp. B, Subsp. BVE(K) dalam diskusi media tentang varises yang dihelat RSPI Group (dok. Berandasehat.id)

Untuk mencegah atau meminimalkan varises akibat pemakaian sepatu hak tinggi, dr Febi menyarankan untuk sesekali mengistirahatkan kaki sebagai relaksasi. “Lakukan latihan dengan menaikturunkan kaki, menggoyangkan kaki seperti gerakan menginjak gas mobil. Jadi ada fase relaksasi dari otot betis,” sarannya.

Bagi pemakai sepatu hak tinggi bisa mempertimbangkan memakai stoking kompresi yang digunakan untuk kaki. Stoking kompresi ini dapat membantu darah untuk bergerak lebih bebas pada pembuluh darah. Jangan lupa untuk selalu berganti posisi antara duduk dan berdiri. Duduk atau berdiri untuk waktu lama dapat menyebabkan varises pada kaki

Varises tidak bisa dianggap sepele dan bukan semata tidak indah dilihat. karena dapat berdampak serius bagi kesehatan, bahkan menimbulkan komplikasi yang lebih serius. Seiring berjalannya waktu, jika varises dibiarkan dan tidak mendapat pengobatan, akan menyebabkan perdarahan eksternal dan rasa nyeri. Kondisi ini juga bisa menyebabkan terjadinya pembekuan darah. Bekuan darah ini jika menyumbat aliran darah ke otak bisa memicu stroke, dan menyebabkan serangan jantung jika menyumbat pembuluh darah jantung. (BS)