Berandasehat.id – Perusahaan kesehatan global Daewoong Pharmaceutical beberapa waktu lalu menggelar program kampanye ‘Say Pain!’ yang bertujuan untuk membantu penyandang disabilitas perkembangan mengekspresikan gejala penyakitnya. Kegiatan kontribusi sosial ini sudah diluncurkan Daewoong Pharmaceutical di Korea sejak 2019, dan dikembangkan di Indonesia mulai Mei tahun ini.

Program ‘Say Pain!’ ditutup dalam ‘Closing Ceremony Daewoong Social Impactor ke-2’ pada 6 Desember silam yang digelar secara virtual. Dalam kegiatan itu juga diberikan penghargaan bagi Daewoong Social Impactor berprestasi.

Disampaikan CEO Daewoong Pharmaceutical, Seng-ho Jeon, Daewoong Pharmaceutical mengembangkan dan memproduksi buku bergambar Augmentative and Alternative Communication (AAC), yang berjudul ‘Katakan Rasa Sakitmu’ untuk dapat membantu penyandang disabilitas mengungkapkan gejala sakitnya kepada dokter sehingga dapat menerima diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Buku bergambar itu juga dimaksudkan untuk memudahkan komunikasi masyarakat secara mandiri dengan dokter dan apoteker sehingga mendapatkan perawatan medis yang tepat.  Para ahli di bidang disabilitas perkembangan seperti dokter spesialis anak, guru pendidikan khusus, dan peneliti disabilitas perkembangan turut meninjau buku ini dan menyesuaikan isinya dengan bahasa dan budaya Indonesia.

Diakui dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang, Prof. DR. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K), tantangan dalam merawat anak-anak dengan gangguan perkembangan karena mereka seringkali tidak dapat menjelaskan gejala yang sederhana sekali pun. “Buku bergambar AAC ini dapat menjadi sarana komunikasi antara penyandang disabilitas perkembangan dan dokter,” ujarnya dalam diskusi daring. 

Prof Rini Sekartini, yang terlibat dalam produksi ‘Katakan Rasa Sakitmu’ mengatakan, bila buku bergambar AAC dibagikan ke institusi medis di seluruh negeri, maka dapat digunakan secara efektif untuk merawat tidak hanya penyandang disabilitas perkembangan tetapi juga banyak orang lain dengan masalah komunikasi. “Adanya gambar memudahkan penyandang disabilitas perkembangan atau orang dengan masalah komunikasi menyampaikan keluhan kepada dokter,” ujarnya.

Untuk diketahui, pada Mei 2022, Daewoong Pharmaceutical secara resmi memulai kampanye ‘Say Pain!’ di Indonesia dengan dibukanya program ‘Daewoong Social Impactor (DSI)’ kedua. Dalam 5 bulan terakhir, 20 finalis DSI telah menghasilkan konten digital tentang disabilitas perkembangan sebagai bagian dari kampanye ‘Say Pain!’. 

Konten tersebut diakui telah meningkatkan kesadaran akan isu disabilitas perkembangan dan memunculkan kesadaran untuk memperbaiki lingkungan medis penyandang disabilitas. Para finalis mengunggah 381 total konten di media sosial seperti YouTube dan Instagram, dan mencatat lebih dari 240 ribu penayangan dan 29 ribu like serta komentar.

Salsha Nur Alfaiza, mahasiswi Universitas Indonesia perwakilan Daewoong Social Impactor berprestasi, mengakui DSI merupakan pengalaman yang menginspirasi baginya sebagai mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat. “Dari komentar positif pada video kami saat mengunjungi sekolah luar biasa untuk mengetahui lingkungan medis penyandang disabilitas perkembangan, saya menyadari bahwa kami telah mengumpulkan perhatian sosial untuk memperbaiki keadaan medis bagi penyandang disabilitas perkembangan.” terangnya.

AAC mengacu pada metode komunikasi ilmiah yang melengkapi dan menggantikan kata-kata untuk orang yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara verbal dan tertulis.

Penggunaan AAC telah meningkat di luar negeri seperti di Amerika Serikat dan Inggris untuk memberikan akses layanan medis yang lebih baik kepada penyandang disabilitas. Di sisi lain, di Indonesia, masih diperlukan perbaikan besar untuk membangun kesadaran dan infrastruktur terkait hal ini.

‘Katakan Rasa Sakitmu’ terdiri dari: bab ‘Gejala’ untuk mengungkapkan area dan jenis rasa sakit; bab ‘Skala’ untuk mengungkapkan tingkat dan titik awal rasa sakit; bab ‘Sebab’ untuk mengungkapkan alasan gejala penyakit. Semua informasi yang diperlukan untuk merawat pasien, mulai dari gejala hingga penyebab, disertakan dalam satu buklet.

Buku itu akan disumbangkan ke sekolah luar biasa dan lembaga kesejahteraan yang berlokasi di Jakarta. “Kami berharap buku bergambar AAC ‘Katakan Rasa Sakitmu’ sebagai pedoman bagi penyandang disabilitas di Indonesia untuk menerima perawatan medis secara mandiri,” tandas Seng-ho Jeon. (BS)

Advertisement