Berandasehat.id – Saat pandemi berlanjut, meski dalam bentuk yang jauh lebih tidak meluas, para ilmuwan terus mempelajari dampak virus SARS-CoV-2. Dalam upaya baru ini, setelah membaca laporan yang menyebutkan beberapa orang dengan gejala serius mengalami penurunan kognitif, para peneliti mengamati lebih dekat otak orang yang meninggal akibat infeksi serius COVID-19.

Sekelompok peneliti yang bekerja di Harvard Medical School telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa pasien yang mengalami infeksi COVID-19 parah mungkin mengalami gejala penuaan di bagian otak. Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Nature Aging, Maria Mavrikaki, Jonathan Lee, Isaac Solomon, dan Frank Slack menjelaskan analisis jaringan otak dari pasien yang meninggal dan apa yang mereka pelajari.

Pekerjaan tersebut melibatkan pengumpulan sampel jaringan otak dari korteks 21 orang yang meninggal akibat infeksi COVID-19. Mereka kemudian membandingkan sampel tersebut dengan sampel 22 orang lain yang telah meninggal tetapi tidak pernah terjangkit COVID-19.

Tim peneliti juga membandingkannya dengan kelompok kontrol lain dari orang-orang yang tidak pernah mengidap COVID-19 tetapi meninggal karena sebab lain setelah memakai respirator, sebuah intervensi yang diketahui menyebabkan efek samping negatif.

Dalam perbandingan itu, para peneliti menemukan bahwa bukti aktivasi gen di otak yang terkait dengan peradangan lebih umum terjadi pada orang yang meninggal akibat infeksi COVID-19 daripada di salah satu dari dua kelompok lainnya. Mereka juga menemukan bahwa gen yang terkait dengan kognisi dan dalam membentuk hubungan antar sel di otak kurang aktif.

Para peneliti kemudian membandingkan sampel otak dari pasien COVID-19 yang diambil untuk kelompok lain yang meninggal karena sebab lain, beberapa di antaranya relatif muda dan sebagian lain berusia di atas 71 tahun. Peneliti menemukan kesamaan antara perubahan aktivitas gen pada pasien COVID-19 dan mereka yang berusia di atas 71 tahun.

Para peneliti mengakui bahwa riset itu hanyalah langkah pertama untuk membuat hubungan yang jelas antara infeksi COVID-19 dan penuaan otak dini dan mencatat bahwa mereka dan orang lain sedang mengerjakan lebih banyak penelitian. 

Mereka juga mencatat bahwa perubahan peradangan di otak mungkin disebabkan oleh peradangan yang disebabkan oleh infeksi, bukan karena virus itu sendiri, demikian dilaporkan Science x Network. (BS)

Advertisement