Berandasehat.id – Lebih dari 480 juta orang di seluruh dunia terkena diabetes tipe 2. Lebih dari separuh penderita diabetes juga memiliki penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), yang dapat berkembang menjadi sirosis dan merusak fungsi hati.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa penurunan berat badan meningkatkan kontrol diabetes dan NAFLD dan pembatasan asupan karbohidrat meningkatkan kontrol kadar gula darah.
Uji coba terkontrol secara acak terhadap lebih dari 100 orang penyandang diabetes tipe 2 menemukan bahwa diet rendah karbohidrat, tinggi lemak, dan kalori tidak terbatas membantu pasien mencapai penurunan berat badan dan kontrol glukosa yang lebih baik selama intervensi 6 bulan dibandingkan dengan diet tinggi karbohidrat, diet rendah lemak.
Namun demikian perubahan itu tidak bertahan 3 bulan setelah intervensi, menunjukkan perlunya perubahan pola makan jangka panjang untuk mempertahankan manfaat kesehatan yang berarti, demikian menurut temuan yang dipublikasikan di Annals of Internal Medicine.
Peneliti dari University of Southern Denmark, Odense, Denmark, secara acak menugaskan 165 orang dengan diabetes tipe 2 untuk diet LCHF atau diet HCLF selama 6 bulan. Peserta di kedua kelompok diminta untuk makan jumlah kalori yang sama dengan pengeluaran energi mereka.

Peserta diet rendah karbohidrat diminta untuk makan tidak lebih dari 20% kalori mereka dari karbohidrat tetapi dapat memiliki 50-60% kalori dari lemak dan 20-30% dari protein. Pasien pada diet rendah lemak diminta untuk makan sekitar setengah dari kalori mereka dalam bentuk karbohidrat dan sisanya terbagi rata antara lemak dan protein.
Tim peneliti menemukan bahwa orang yang menjalani diet rendah karbohidrat berhasil menurunkan hemoglobin A1c sebesar 0,59 persen lebih banyak daripada diet rendah lemak, dan juga kehilangan 3,8 kg lebih banyak berat badan dibandingkan dengan mereka yang berada dalam kelompok rendah lemak.
Para pelaku diet rendah karbohidrat juga kehilangan lebih banyak lemak tubuh dan mengurangi lingkar pinggang mereka. Kedua kelompok memiliki kolesterol lipoprotein densitas tinggi dan trigliserida lebih rendah pada 6 bulan.
Namun, perubahan tidak bertahan 3 bulan setelah intervensi, menunjukkan bahwa perubahan pola makan perlu dipertahankan dalam jangka panjang untuk mempertahankan efeknya.
Hati tidak terpengaruh oleh asupan lemak tinggi pada kelompok rendah karbohidrat: Para peneliti tidak menemukan perbedaan jumlah lemak hati atau peradangan antara kedua kelompok, demikian laporan MedicalXpress. (BS)