Berandasehat.id – Dengan kemudahan mendapatkan berbagai varian makanan dan minuman olahan yang mengandung gula, mungkin cukup sulit bagi sebagian besar orang untuk menghindari konsumsi gula tambahan setiap hari. Namun, kita dapat mulai untuk mengontrol diri agar tidak terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman manis yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan untuk camilan.
Kabar baiknya, jika sudah menjadi kebiasaan, mengontrol diri dari asupan gula tambahan akan semakin mudah. “Kebiasaan ini salah satunya dapat dimulai dengan meminta minuman tanpa gula (no sugar) atau sedikit gula (low sugar) ketika memesan kopi susu, milk tea, atau minuman kekinian lainnya,” ujar dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Pondok Indah – Pondok Indah.
Selain itu, sebaiknya juga mulai membiasakan diri untuk mengurangi penambahan kecap atau saus yang berlebihan pada makanan. “Kecap dan saus botolan juga mengandung gula tambahan,” terang Juwalita.
Dia menyarankan, mulailah untuk mencari alternatif makanan penutup yang rendah gula, seperti buah segar, yogurt, atau susu rendah lemak. “Saat ini pilihan jenis makanan dan minuman semakin beragam. Untuk kudapan, kita dapat memilih makanan dan minuman yang kaya serat dan protein sehingga dapat lebih mengenyangkan dan tetap sehat bagi tubuh,” ujar Juwalita.

Pilihan kudapan yang lebih menyenangkan di antaranya adalah snack bar, olahan chia seed atau biji chia, kacang-kacangan, susu rendah lemak, serta buah rendah gula seperti stroberi, rasberi, apel, jeruk, dan pir.
Selain itu, untuk mengontrol diri dari asupan gula tambahan, disarankan untuk mulai memperhatikan label informasi gizi yang tertera pada menu atau kemasan. “Meski belum semua makanan dan minuman non-kemasan memiliki informasi gizi tersebut, setidaknya kita dapat memperkirakan kandungan gula tambahan yang terdapat dalam makanan dan minuman. Hal ini tentunya dapat membantu dalam mengatur batas asupan gula harian,” ujar Juwalita.
Selain memperhatikan label informasi gizi, mengatur asupan gula juga perlu disertai dengan penerapan pola hidup sehat demi mengantisipasi dampak buruk yang mungkin terjadi. Pola hidup sehat yang dimaksud mencakup olahraga teratur, konsumsi gizi seimbang, mengelola stres dengan baik, hingga istirahat yang cukup.
“Mulailah pola hidup sehat sesegera mungkin tanpa menunggu masuk tahun yang baru. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik bila mengalami kesulitan untuk mengatur asupan gizi yang seimbang dalam keseharian,” pungkas Juwalita. (BS)