Berandasehat.id – Kerusakan gigi (karies gigi) adalah salah satu penyakit anak kronis yang paling umum di dunia. Kabar baiknya adalah ada cara untuk mencegahnya. Bahkan gigi terkecil pun bisa membusuk. Namun ada kebiasaan yang bisa dimulai sejak dini untuk menjaga kesehatan gigi bayi. Saat gigi pertama itu muncul, inilah peluang untuk menjaganya tetap sehat.

Setiap orang, bahkan bayi, bisa mengalami kerusakan gigi. Anak-anak yang hidup dalam kemiskinan, dalam kelompok minoritas etnis atau ras, atau dengan kebutuhan perawatan kesehatan khusus lebih berisiko mengalami kerusakan gigi.

Alasan lain seorang anak berisiko tinggi memiliki masalah gigi di antaranya ibu/pengasuh utama mengalami kerusakan gigi dalam 12 bulan terakhir atau tidak memiliki sumber perawatan gigi secara teratur. Juga adanyanya bintik putih muncul di gigi anak. Bintik-bintik ini merupakan tanda gigi kehilangan kalsium dan mineral yang membuatnya tetap kuat.

Tanda lain adalah munculnya bintik-bintik coklat atau hitam, atau gigi berlubang. Ini adalah tanda bahwa gigi membusuk.

Fluoride adalah bahan pelawan gigi berlubang yang aman dan bermanfaat yang telah ditambahkan ke air minum sejak 1945. Fluoride merupakan bahan mineral alami yang dapat memperlambat atau menghentikan pembentukan gigi berlubang. Ketika minum air berfluoride setiap hari, fluoride mempersulit bakteri di mulut untuk membuat asam. Selain itu, fluoride juga membangun kembali enamel gigi (lapisan luar gigi), bahkan membuat gigi lebih kuat.

Cara Merawat Gigi Bayi Sejak Dini

Agar gigi anak tetap sehat, segera setelah gigi pertama bayi yang tumbuh. Inilah  saatnya untuk mulai menggunakan pasta gigi berfluoride. Berikut cara melakukannya:

Gunakan olesan kecil (seukuran sebutir beras) hingga usia 3 tahun. Bersihkan gigi minimal dua kali sehari. Yang terbaik adalah membersihkannya tepat setelah sarapan dan sebelum tidur.

Gunakan pasta gigi berfluoride seukuran kacang polong saat anak berusia 3 tahun. Ajari anak untuk meludah tanpa dibilas.

Bantu atau awasi anak-anak selama menyikat gigi sampai mereka menguasai tugas tersebut, biasanya sekitar usia 10 tahun.

Jangan menidurkan bayi dengan botol di malam hari atau saat tidur siang. Jangan biasakan bayi menggunakan botol berisi minuman manis atau mencelupkan dot bayi ke dalam sesuatu yang manis seperti gula atau madu. 

Bila harus menidurkan bayi dengan botol, isilah hanya dengan air. Ibu/pengasuh dapat memberi bayi sekitar 4-8 ons air per hari mulai sekitar 6 bulan. (Ingat,  American Academy of Pediatrics (AAP) juga Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan menyusui sebagai satu-satunya sumber nutrisi untuk bayi selama sekitar 6 bulan.)

Saat bayi berusia 6 bulan, dokter anak akan mulai melakukan pemeriksaan kesehatan mulut dan mengoleskan pernis fluoride. Dokter anak dilatih untuk menerapkan pernis fluoride karena banyak anak kecil tidak melihat atau memiliki akses ke dokter gigi sampai mereka dewasa. 

Bayi dan anak-anak harus mendapatkan fluoride varnish setiap 6 bulan sampai usia 5 tahun. Anak-anak mungkin membutuhkannya setiap 3 bulan jika mereka memiliki risiko kerusakan gigi yang lebih tinggi.

Pernis digunakan untuk membantu mencegah atau memperlambat kerusakan gigi. Bahan ini dioleskan di bagian atas dan samping setiap gigi dan mengeras dengan cepat. Proses aman dan tidak sakit.

Kesehatan mulut dimulai sejak dini. Semua anak membutuhkan akses ke dokter gigi untuk perawatan rutin. Temui dokter gigi anak pada hari ulang tahun pertama mereka atau dalam waktu enam bulan sejak gigi pertama mereka. Pada kunjungan pertama ini, dokter gigi Anda dapat dengan mudah memeriksakan gigi anak dan menentukan frekuensi pemeriksaan gigi selanjutnya, demikian dirangkum dari laman Tribune Content Agency. (BS)

Advertisement