Berandasehat.id – Mengalami refluks asam (mulas) sesekali bukanlah hal yang aneh, tetapi beberapa orang menderita rasa tidak nyaman seperti terbakar, kembung, dan bersendawa hampir setiap kali mereka makan. Sekitar 20% populasi memiliki penyakit gastroesophageal reflux (GERD), kondisi refluks asam kronis yang didiagnosis oleh dokter.
Mengapa bisa terjadi refluks asam lambung? Biasanya, sfingter esofagus (tabung berotot yang memungkinkan makanan masuk ke perut dan kemudian menutup untuk menghalanginya naik kembali) melindungi kerongkongan dari asam lambung. Namun, jika sfingter mengendur, makanan dapat terdorong ke atas melalui bukaan yang longgar dan menyebabkan refluks asam.
“Diet memainkan peran utama dalam mengendalikan gejala refluks asam dan merupakan terapi lini pertama yang digunakan untuk penderita GERD,” kata Ekta Gupta, M.B.B.S., M.D., ahli gastroenterologi di Johns Hopkins Medicine dikutip dari laman Hopkinsmedicine.org.
Ada tiga jenis kategori makanan yang dapat mencegah/mengendalikan GERD, di antaranya:
1. Makanan berserat tinggi
Makanan berserat membuat perasaan kenyang sehingga kita cenderung terhindar dari makan berlebihan, yang dapat menyebabkan mulas. Cobalah untuk mengonsumsi serat sehat dari makanan seperti biji-bijian utuh (oatmeal, couscous, dan beras merah), sayuran umbi-umbian seperti ubi jalar, wortel, dan bit, sayuran hijau seperti asparagus, brokoli, dan kacang hijau.
2. Makanan alkali
Makanan memiliki tingkat keasaman (pH). Makanan dengan pH rendah bersifat asam dan lebih cenderung menyebabkan refluks. Sedangkan pangan dengan pH lebih tinggi bersifat basa dan dapat membantu mengimbangi asam lambung yang kuat. Makanan alkali di antaranya pisan, melon, bunga kol, dan kacang-kacangan.
3. Makanan berair
Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung air dapat mengencerkan dan melemahkan asam lambung, misalnya seledri, mentimun, selada, semangka, teh herbal serta sup berbahan dasar kaldu.

Jauhi Makanan Pemicu Refluks Asam Lambung
Gupta mengatakan, makanan yang dikenal sebagai pemicu mulas menyebabkan sfingter esofagus menjadi rileks dan menunda proses pencernaan, dan membiarkan makanan tinggal di perut lebih lama.
Makanan yang kerap memicu mulas di antaranya gorengan, makanan cepat saji, pizza, keripik kentang dan olahan makanan ringan lainnya, bubuk cabai dan merica (putih, hitam, cabai rawit), daging berlemak seperti bacon dan sosis dan keju.
Makanan lain yang dapat menyebabkan masalah yang sama mencakup saus berbahan dasar tomat, buah golongan jeruk, cokelat, permen dan minuman berkarbonasi.
“Moderasi (secukupnya) adalah kuncinya karena banyak orang mungkin tidak dapat atau tidak ingin sepenuhnya menghilangkan makanan ini,” kata Gupta.
Dia menyarankan agar menghindari makan makanan bermasalah itu di malam hari mendekati waktu tidur. “Jadi makanan itu tidak tinggal lama di perut dan kemudian naik ke kerongkongan saat berbaring di malam hari. Lebih baik konsumsi makanan kecil dalam frekuensi lebih banyak daripada makanan yang lebih besar, lebih berat sekaligus. Hindari makan malam larut malam dan mengudap makanan ringan sebelum tidur,” saran Gupta. (BS)