Berandasehat.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan meskipun ada penurunan kasus, masih menganggap mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, sebagai darurat kesehatan internasional.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mencapai kesimpulan itu menyusul rekomendasi komite darurat badan kesehatan PBB, dalam pertemuan Jumat lalu. “Komite telah memberi tahu saya bahwa dalam pandangannya, mpox tetap menjadi darurat kesehatan global, dan saya telah menerima saran itu,” kata Tedros kepada wartawan dikutip AFP.
Pejabat telah melihat lonjakan infeksi monkeypox Mei 2022 di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki-tetapi di luar negara-negara Afrika di mana itu telah lama menjadi endemi.
Penyakit ini pertama kali ditemukan pada manusia tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Penyebarannya di antara manusia sejak saat itu terutama terbatas pada negara-negara Afrika Barat dan Tengah tertentu.
Namun Mei lalu, kasus penyakit yang menyebabkan demam, nyeri otot, dan lesi kulit seperti bisul yang besar, mulai menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.

Pada 23 Juli 2022, WHO memicu darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC).
Komite darurat WHO untuk mpox bertemu setiap tiga bulan untuk menentukan apakah label tersebut tetap berlaku.
“Komite mengakui kemajuan yang dibuat dalam mengurangi penularan penyakit,” kata Tedros. “Tetapi lebih dari 30 negara masih melaporkan kasus dan di beberapa daerah mungkin tidak semua kasus terdeteksi dan dilaporkan, sehingga semua negara harus tetap waspada.”
Hingga saat ini, 85.860 kasus penyakit tersebut telah dilaporkan di 110 negara, termasuk 93 kematian, menurut angka WHO. (BS)