Berandasehat.id – Saat berjalan di jalanan sibuk di suatu tempat, secara tak sengaja melewati pengamen yang memainkan lagu yang sudah bertahun-tahun tidak kita dengar. Sontak, kenangan masa silam kembali terlintas ketika pertama kali mendengar lagu itu. Mendengar lagu lama dimainkan akan membawa kita kembali ke masa lalu, dengan siapa kita saat itu dan perasaan yang terkait dengan ingatan itu.
Pengalaman ini, ketika musik membawa kembali kenangan akan peristiwa, orang, dan tempat dari masa lalu kita, dikenal sebagai memori otobiografi yang ditimbulkan oleh musik. Dan itu adalah pengalaman yang umum.
Ini sering terjadi sebagai ingatan yang tidak disengaja. Artinya, kita tidak berusaha untuk mencoba mengingat ingatan seperti itu, ingatan itu muncul begitu saja secara spontan.
Penelitian baru-baru ini mulai mengungkap mengapa musik tampaknya menjadi isyarat yang bagus untuk memunculkan kenangan. Pertama, musik cenderung mengiringi banyak acara kehidupan yang khas, seperti pesta prom, wisuda, pernikahan, dan pemakaman, sehingga musik dapat memainkan peran penting dalam menghubungkan kita kembali dengan momen-momen yang menentukan itu.
Musik juga sering menarik perhatian kita, karena pengaruhnya terhadap pikiran, tubuh, dan emosi. Saat musik menarik perhatian kita, hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa musik akan dikodekan dalam memori bersama dengan detail peristiwa kehidupan. Dan ini berarti itu bisa berfungsi sebagai isyarat yang efektif untuk mengingat peristiwa ini bertahun-tahun kemudian.
Kenangan Positif
Dalam penelitian baru-baru ini, peneliti menemukan bahwa sifat emosional dari sebuah karya musik merupakan faktor penting dalam fungsinya sebagai isyarat ingatan.
Jika dibandingkan dengan isyarat-isyarat yang cocok secara emosional ini, musik tidak menimbulkan lebih banyak kenangan daripada kata-katanya. Tapi yang peneliti temukan adalah bahwa musik membangkitkan ingatan positif yang lebih konsisten daripada suara dan kata-kata emosional lainnya. Ini terutama berlaku untuk rangsangan emosional negatif. Secara khusus, musik sedih dan marah membangkitkan lebih banyak kenangan positif daripada suara atau kata-kata sedih dan marah.

Tampaknya musik memiliki kemampuan untuk menghubungkan kembali kita dengan momen-momen positif secara emosional dari masa lalu. Hal ini menunjukkan bahwa menggunakan musik secara terapeutik mungkin sangat bermanfaat.
Keakraban sebuah karya musik juga berperan. Dalam studi terbaru lainnya, peneliti menemukan bahwa musik yang lebih akrab membangkitkan lebih banyak kenangan dan membawa kenangan ke dalam pikiran secara lebih spontan.
Jadi, salah satu alasan mengapa musik mungkin menjadi isyarat yang lebih efektif untuk ingatan daripada, misalnya, film atau buku favorit kita, adalah karena kita biasanya lebih sering menggunakan lagu selama hidup kita dibandingkan dengan film, buku, atau acara TV.
Situasi saat kita mendengarkan musik juga dapat berperan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ingatan yang tidak disengaja lebih mungkin muncul kembali selama aktivitas di mana pikiran kita bebas mengembara ke pikiran tentang masa lalu. Kegiatan ini cenderung tidak menuntut perhatian kita dan mencakup hal-hal seperti bepergian, pekerjaan rumah, dan bersantai.
Tampaknya musik tidak hanya bagus untuk membangkitkan ingatan tetapi juga saat-saat ketika kita lebih cenderung mendengarkan musik adalah saat-saat ketika pikiran kita secara alami lebih cenderung mengembara.
Musik juga hadir selama banyak peristiwa kehidupan yang khas, emosional, atau menentukan sendiri, dan jenis kenangan ini cenderung lebih mudah diingat.
Memang, kekuatan musik untuk menghubungkan kita dengan masa lalu menunjukkan bagaimana musik, ingatan, dan emosi semuanya terhubung — dan tampaknya lagu-lagu tertentu dapat bertindak sebagai jalur langsung ke diri kita di masa lalu, demikian dirangkum dari The Conversation. (BS)