Berandasehat.id – Saat anak mulai mencorat coret dinding atau kertas, sebaiknya orang tua jangan buru-buru marah atau melarang kegiatan itu. Karena, menggambar bisa menjadi sebuah media untuk menyampaikan pesan, terutama bagi anak yang memiliki hambatan dalam berkomunikasi, seperti memiliki rasa malu atau kurang percaya diri. Selain mengatasi hambatan komunikasi, menggambar juga bisa menjadi media anak dalam menyampaikan emosi atau hal lain yang tak bisa diucapkan secara verbal.
Disampaikan psikolog Reti Oktania dari @thelittlewisdom_id, ada beragam manfaat bagi anak jika diberikan kesempatan untuk menggambar secara bebas. “Tidak hanya mampu meningkatkan kreativitas, namun anak juga dapat belajar banyak hal, mulai dari belajar sebab-akibat, sarana mengekspresikan diri, meningkatkan kemampuan motorik, hingga memungkinkan mereka untuk menuangkan ide dengan lebih dari satu cara,” ujarnya dalam temu media menutup rangkaian kegiatan HiLo School Poster Drawing Competition (HPDC) di Jakarta, baru-baru ini.
Manfaat lain dari menggambar untuk anak adalah melatih ia dalam menyesuaikan antara apa yang dilihat dan yang ia tuangkan di atas kertas. Dengan menggambar, anak akan belajar untuk membentuk garis, mengenal pola, dan memilih warna. Selain itu, ketika anak menggambar dengan teknik meniru, ada koordinasi mata dan tangan yang sedang diasah
Reti menambahkan, proses dan hasil karya anak bermula dari pengalamannya dalam mengenali lingkungan sekitar. Dalam hal ini, orang tua berperan penting untuk mengoptimalkan pengalaman yang positif bagi anak, mulai dari bagaimana menjaga kesejahteraan dirinya. menciptakan lingkungan sehat yang berkelanjutan dan aman untuk perkembangan kemandirian anak.
Terkait dengan manfaat menggambar, Brand Associate HiLo School, Lisa Arianti, mengatakan HiLo School dalam 10 tahun terakhir menggelar kompetisi menggambar. “Tahun ini kami berinovasi dengan mekanisme kompetisi yang berbeda, di mana para peserta dapat menggambar poster berbasis proyek sesuai dengan tema Misi Menjaga Diri dan Bumi,” ujarnya.

Ilustrasi anak menggambar (dok. ist)
Definisi berbasis proyek dalam hal ini adalah HiLo School memberikan kebebasan kepada tiap peserta untuk memilih subtema dan menentukan strategi menggambarnya sendiri (free drawing) demi tersampaikannya pesan subtema melalui gambar yang dihasilkan. “Para peserta juga diharapkan mampu merefleksikan berbagai pengalaman yang didapat selama mengerjakan hasil karyanya,” ujarnya.
Rangkaian roadshow HPDC 2022 berlangsung September hingga Desember 2022 di 187 kota di 28 provinsi di Indonesia dan menjangkau 85.000 anak Indonesia di 270 sekolah untuk tumbuh sehat, cerdas, dan optimal.
Bukan sekedar kompetisi menggambar biasa, program ini juga menjadi ajang untuk HiLo School dapat mengedukasi gaya hidup sehat dan hijau kepada peserta, sejalan dengan kampanye Sekolah Sehat dari Kemendikbud-ristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) serta mendukung upaya Sustainable Development Goals (SDGs). (BS)