Berandasehat.id – Telah lama diketahui bahwa orang dengan postur tinggi memiliki peningkatan risiko beberapa penyakit, termasuk detak jantung tidak teratur dan varises. Tetapi sebuah penelitian menambahkan kondisi baru ke dalam daftar itu, yakni kerusakan saraf di lengan dan kaki, serta infeksi kulit dan tulang.
Konon, memiliki postur tinggi juga punya keuntungan kesehatan, seperti penurunan risiko penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, menurut penelitian yang dipublikasikan di PLOS Genetics.
Para peneliti menggunakan data dari VA Million Veteran Program untuk melihat informasi genetik dan kesehatan lebih dari 200.000 orang dewasa kulit putih dan lebih dari 50.000 orang dewasa berkulit hitam. Para peneliti mengamati lebih dari 1.000 kondisi dan sifat medis secara keseluruhan.

“Menggunakan metode genetik yang diterapkan pada VA Million Veteran Program, kami menemukan bukti bahwa tinggi badan orang dewasa dapat mempengaruhi lebih dari 100 ciri klinis, termasuk beberapa kondisi yang terkait dengan hasil dan kualitas hidup yang buruk, seperti neuropati perifer, ulkus/borok ekstremitas bawah, dan insufisiensi vena kronis,” terang Sridharan Raghavan, MD, dari Rocky Mountain Regional VA Medical Center, sebagai memimpin studi.
“Kami simpulkan bahwa tinggi badan mungkin merupakan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi yang tidak dapat dikenali untuk beberapa kondisi umum pada orang dewasa,” bebernya.
Sementara hubungan antara tinggi badan dan kondisi kesehatan umum telah diketahui sejak lama, tidak jelas apakah postur tinggi atau pendek membuat orang berisiko atau apakah hal-hal lain, seperti nutrisi dan status sosial dan ekonomi – yang harus disalahkan.
Peneliti mengatakan, studi tersebut mencoba menghilangkan faktor-faktor lain dengan melihat hubungan antara berbagai penyakit dan tinggi badan seseorang yang sebenarnya, dan hubungan dengan tinggi badan yang diprediksi berdasarkan genetika mereka.
Orang-orang dalam penelitian ini memiliki tinggi rata-rata 176 sentimeter, atau 5 kaki 9 inci, dan 91,6% laki-laki.
Studi ini mengonfirmasi studi sebelumnya yang menemukan orang dengan tinggi di atas rata-rata memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami fibrilasi atrium (irama jantung tidak teratur) dan varises, dan risiko yang lebih rendah untuk kondisi kardiovaskular seperti hipertensi, peningkatan kadar lipid, dan penyakit jantung koroner.
Salah satu temuan baru adalah hubungan antara tinggi badan dan neuropati perifer, atau kerusakan saraf pada ekstremitas, dan infeksi tulang dan kulit, seperti borok kaki.
Para peneliti mengatakan lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengklarifikasi beberapa temuan ini, lebih disukai dengan kelompok studi yang lebih besar, lebih beragam, dan lebih internasional, demikian dikutip dari laman WebMD. (BS)