Berandasehat.id – Kita tahu bahwa pola makan yang buruk dan terlalu sedikit olahraga dapat merusak detak jantung. Tapi ada banyak sumber penyakit jantung tersembunyi yang mungkin tidak kita sadari. 

Berikut adalah beberapa yang perlu diketahui, dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membantu menjaga jantung tetap sehat, dirangkum dari laman WebMD dan Healthday:

Olahraga berlebihan

Olahraga sangat baik bagi jantung. Tetapi jika sedang tidak fit atau hanya berolahraga sesekali, mulailah dengan perlahan dan bangun ketahanan tubuh terlebih dulu.  Studi menunjukkan, ketika kita berolahraga terlalu lama atau terlalu keras, hal itu dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung dan masalah lainnya.

Saran: Mulailah dengan olahraga ringan seperti berjalan. Bagi yang memiliki risiko penyakit jantung yang tinggi, bicarakan dengan dokter dan pertimbangkan untuk menggunakan monitor jantung saat berolahraga.

Timbunan lemak perut

Beban ekstra apa pun akan terasa berat bagi jantung, namun beban di sekitar bagian tengah tubuh sangat berbahaya. Pasalnya hal ini dapat memicu tubuh untuk membuat hormon dan bahan kimia lain yang dapat meningkatkan tekanan darah dan berdampak buruk pada pembuluh darah dan kadar kolesterol. 

Saran: Bagi wanita dengan lingkar pinggang lebih dari 35 inci, atau 40 inci untuk pria, saatnya menemui dokter untuk membahas rencana diet dan olahraga. Penelitian menunjukkan bahwa yoga dan latihan singkat dengan intensitas tinggi adalah cara yang bagus untuk mengecilkan perut.

Kesepian

Saat menghabiskan waktu bersama orang-orang tersayang, hal itu menghilangkan stres dan membantu kita tetap aktif. Orang yang kesepian lebih mungkin terkena penyakit jantung. 

Saran: Jika memang tidak dekat dengan keluarga atau teman dekat, cobalah untuk terhubung dengan membantu seseorang yang membutuhkan, atau adopsi anjing atau kucing. Relawan dan pemilik anjing mungkin menikmati kesehatan jantung yang lebih baik dan hidup lebih lama juga.

Tidak bahagia

Jodoh yang baik membuat hati senang dan sehat. Orang dewasa yang lebih tua yang puas dengan pasangannya memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah daripada yang tidak, menurut sebuah studi terbaru dari Michigan State University. Kemungkinan penyebabnya? Stres. Saat stres kita cenderung membuat pilihan diet yang buruk dan melakukan hal-hal lain yang dapat merugikan jantung, seperti minum terlalu banyak alkohol. Terlebih lagi, hormon stres mungkin memiliki efek negatif pada jantung. 

Saran: Pertimbangkan untuk menemui terapis pasangan penasihat spiritual jika hubungan/pernikahan tidak bahagia.

Kurang tidur

Ketika secara rutin tidur kurang dari 6 jam semalam, hal itu dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan kolesterol, yang mendorong kemungkinan menjadi gemuk dan terkena diabetes juga (keduanya dapat melukai jantung). Bukan berarti kita harus tidur sepanjang hari. Ketika kita menghabiskan lebih dari 9 jam horizontal secara teratur, itu meningkatkan peluang terkena diabetes dan stroke – faktor risiko utama penyakit jantung. 

Saran: Sayangi otak, tubuh, dan jantung dengan tidur  7 hingga 9 jam di malam hari.

Hepatitis C

Penderita infeksi hati akibat hepatitis C lebih cenderung memiliki kolesterol rendah dan tekanan darah rendah daripada orang yang tidak memiliki penyakit tersebut. Meskipun demikian, penderita hep C tetap memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Peneliti berpikir hep C dapat menyebabkan peradangan pada sel dan jaringan tubuh, termasuk di jantung. 

Saran: Bagi penderita hep C sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran terbaik.

Menopause dini

Bagi wanita dan mengalami menopause sebelum berusia 46 tahun, peluang terkena serangan jantung atau stroke mungkin dua kali lebih tinggi daripada mereka yang mengalami menopause belakangan. Penurunan estrogen, hormon dengan efek ramah jantung, mungkin berperan. 

Saran: Mintalah dokter untuk menguji faktor risiko penyakit jantung, misalnya kolesterol tinggi.

Masalah gusi

Perlu motivasi ekstra untuk menyikat dan membersihkan gigi setiap hari? Orang dengan penyakit gusi lebih cenderung memiliki penyakit jantung juga. Hubungannya tidak jelas, tetapi beberapa ahli berpikir bakteri dari gusi dapat berpindah ke aliran darah yang memicu peradangan pada pembuluh darah dan masalah jantung lainnya. 

Saran: Temui dokter gigi setiap 6 bulan untuk pemeriksaan. Segera buat janji temu jika melihat kemerahan atau nyeri pada gusi atau perubahan pada gigi. (BS)

Advertisement