Berandasehat.id – Perusahaan Korea Selatan, Daewoong Pharmaceutical mulai maju ke pasar global dengan meluncurkan obat diabetes baru, Enavogliflozin. CEO Daewoong Pharmaceutical Seng-ho Jeon mengungkap pihaknya telah mengajukan aplikasi obat baru (NDA) di Indonesia, Filipina dan Thailand, pasar terbesar di Asia Tenggara untuk Enavogliflozin.
“Permohonan lisensi produk baru-baru ini di Indonesia, Filipina, dan Thailand untuk Enavogliflozin setelah Fexuprazan merupakan pencapaian luar biasa atas langkah kami untuk mengembangkan obat baru sintetis dalam negeri menjadi blockbuster global,” ujar Seng-ho Jeon dalam keterangan tulisnya.
Dia menambahkan, dengan aplikasi lisensi produk tersebut di negara ASEAN sebagai titik awal, Daewoong berharap Enavogliflozin akan memperluas masuknya ke pasar global di masa mendatang.
Daewoong Pharmaceutical berencana untuk mempercepat masuknya produk ke negara-negara ASEAN, dimulai dengan pengajuan NDA untuk Enavogliflozin di Indonesia, Filipina, dan Thailand. Mereka juga berencana untuk masuk ke negara lain seperti China, Arab Saudi dan Rusia untuk menembus 15 negara pada 2025 dan 50 negara pada tahun 2030.

Lebih lanjut Seng-ho Jeon mengatakan, Daewoong Pharmaceutical berencana untuk meminimalkan kesenjangan antara waktu rilis di negara-negara besar setelah peluncuran pada paruh pertama tahun ini di Korea. Mereka berharap hal itu akan membawa durasi paten yang lebih lama daripada obat saingan lainnya di negara tersebut, memaksimalkan posisi sebagai obat baru yang asli di negara tersebut.
Untuk diketahui, Enavogliflozin adalah penghambat sodium glucose cotransporter 2 (SGLT2) pertama di Korea untuk pengobatan diabetes yang dikembangkan November lalu oleh Daewoong Pharmaceutical. Obat ini telah terbukti menunjukkan efek terapetik yang setara dengan hanya 0,3mg yaitu 1/30 dari jumlah inhibitor SGLT2 yang ada dan hemoglobin terglikasi (HbA1c) dan efek penurunan gula darah puasa dibandingkan dengan obat yang ada di pasaran melalui fase 3 klinis uji coba pada pasien diabetes tipe 2.
Enavogliflozin, yang menunjukkan efek pada penurunan berat badan, penurunan tekanan darah, peningkatan profil lipid, dan peningkatan resistensi insulin, serta efek penurunan gula darah dan peningkatan proteinuria yang sangat baik dibandingkan dengan kelas obat yang sama pada pasien diabetes tipe 2 dengan penurunan fungsi ginjal. Obat ini diharapkan menjadi pilihan pengobatan baru untuk pasien dengan kontrol gula darah yang tidak memadai. (BS)