Berandasehat.id – Kanker tulang, yakni kanker yang muncul pada sel-sel di dalam tulang, sering kali menyerang area panggul, tungkai, dan lengan. Walaupun jarang terjadi, hanya sekitar 1 persen dari seluruh jenis kanker, namun kanker tulang dapat terjadi pada semua kategori usia. Yang paling sering terkena kanker tulang adalah anak-anak atau memasuki usia remaja.

Disampaikan Healthcare Communicator Kalbe Nutritionals, dr. Adeline Devita, dalam Live Instagram @ptkalbefarmatbk, gejala kanker tulang yang paling umum adalah rasa pegal dalam jangka waktu yang panjang dengan intensitas meningkat setelah melakukan aktivitas berat. “Rasa sakit akan meningkat di malam hari, juga terjadi pembengkakan serta demam pada area tulang yang terkena kanker,” ujarnya. “Bahkan, kadang-kadang rasa pegal tidak hilang meskipun sudah minum obat penghilang pegal dan nyeri.”

Adel menambahkan, gejala yang dialami orang dewasa dan anak-anak sama, namun anak-anak yang terkena kanker tulang belum bisa mengungkapkan gejala pegal ataupun nyeri. “Perlu dilakukan deteksi dini ketika merasakan sakit yang berlarut-larut pada area tulang,” ujarnya.

Penyebab kanker tulang belum diketahui secara pasti, sehingga disebut idiopatik. Biasanya, kanker tulang disebabkan oleh mutasi DNA pada sel dalam tubuh yang tumbuh secara tidak terkontrol, sehingga terbentuk tumor atau benjolan. “Jika tumor tersebut ganas, maka disebut sebagai kanker,” imbuh Adel.

Dokter Adel menambahkan, nyeri pada orang dewasa sering disalahartikan sebagai radang sendi. Sedangkan pada anak-anak, nyeri dapat dikelirukan sebagai efek dari pertumbuhan tulang. Untuk itu, pemeriksaan perlu dilakukan jika ada faktor keturunan kanker tulang.

Terkait pencegahannya, Adel menyarankan agar melakukan pemeriksaan tes genetik sejak dini ketika mengalami gejala tersebut, lalu periksa ke dokter. Selain itu, menjaga pola makan agar tidak obesitas, dan menghindari rokok yang tidak hanya menyerang kesehatan paru tetapi juga tulang.

Adel menekankan, orang yang sudah mengalami kanker harus menerapkan pola makan isi piringku dan membutuhkan nutrisi yang lebih spesifik. “Penderita kanker akan mengalami penurunan nafsu makan yang menyebabkan kemunduran daya tahan tubuh hingga rentan terpapar penyakit lain,” tandasnya. (BS)

Advertisement