Berandasehat.id – Sebuah studi baru menemukan bahwa beberapa minuman yang biasa dikonsumsi masyarakat mengandung kadar logam beracun yang melebihi standar air minum yang ditetapkan pihak berwenang,
Studi terbaru itu mengungkap, lima dari 60 minuman yang diuji mengandung kadar logam beracun di atas standar air minum federal, menurut penelitian dari Tulane University. Dua jus campuran memiliki kadar arsenik di atas standar 10 mikrogram/liter. Jus cranberry, campuran wortel dan jus buah, serta susu oat masing-masing memiliki kadar kadmium melebihi standar 3 bagian per miliar.
Minuman sampel, termasuk yang biasa ditemukan di toko grosir — jus buah tunggal dan campuran, susu nabati, soda, dan teh — diukur untuk mendeteksi 25 logam beracun dan elemen jejak yang berbeda. Jus buah campuran dan susu nabati (seperti oat dan almond) mengandung konsentrasi logam beracun lebih tinggi daripada minuman lain, menurut temuan yang diterbitkan dalam Journal of Food Composition and Analysis, baru-baru ini.
Secara keseluruhan, tujuh dari 25 elemen melebihi standar air minum di beberapa minuman, termasuk nikel, mangan, boron, kadmium, strontium, arsenik, dan selenium. Sementara timbal terdeteksi di lebih dari 93% dari 60 sampel, sebagian besar mengandung kadar yang sangat rendah, di bawah 1 bagian per miliar. Tingkat tertinggi (6,3 mikrogram/kg) ditemukan dalam minuman olahraga berkapur, meski di bawah standar EPA dan WHO untuk air minum.
Tewodros Godebo, penulis utama dan asisten profesor ilmu kesehatan lingkungan di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Tropis Universitas Tulane, mengatakan penelitian ini penting karena hanya ada sedikit penelitian peer-review (ditinjau rekan sejawat) yang meneliti kandungan minuman di Amerika.
“Sangat mengejutkan bahwa tidak banyak penelitian di luar sana mengenai unsur-unsur beracun dan penting dalam minuman ringan di Amerika Serikat,” kata Godebo. “Ini menciptakan kesadaran bahwa perlu ada lebih banyak studi.”
Minuman bersoda sering kali dikonsumsi dalam jumlah yang lebih kecil daripada air, yang berarti risiko kesehatan bagi orang dewasa kemungkinan besar rendah. Tapi Godebo mengatakan orang tua harus berhati-hati terkait jenis minuman yang mereka tawarkan kepada anak-anak.

Ilustrasi jus buah bit (dok. ist)
“Masyarakat harus menghindari memberi bayi dan anak kecil jus buah campuran atau susu nabati dengan volume tinggi,” kata Godebo. “Arsenik, timbal, dan kadmium dikenal sebagai karsinogen dan terbukti menyebabkan kerusakan organ dalam dan kerusakan kognitif pada anak-anak terutama selama perkembangan otak awal.”
Godebo mengatakan sebagian besar unsur yang ditemukan dalam minuman diduga berasal dari tanah yang terkontaminasi. “Logam-logam ini terjadi secara alami sehingga sulit untuk dihilangkan sepenuhnya,” ujarnya.
Hannah Stoner dan Julia Ashmead, mahasiswa Universitas Tulane yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut, mengatakan mereka berharap temuan tersebut mendorong orang untuk lebih memikirkan tentang apa yang mereka konsumsi.
“Saya rasa tidak perlu ada rasa takut,” kata Stoner. “Dalam toksisitas, dosislah yang sering membuat perbedaan jadi semuanya dalam jumlah sedang. Tapi ini menciptakan kesadaran bahwa perlu ada penelitian lebih lanjut.”
Godebo mengatakan, langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian risiko berdasarkan data yang dikumpulkan untuk melihat dampak konsumsi logam beracun pada anak-anak dan orang dewasa. “Kami penasaran untuk terus mengeksplorasi apa saja yang ada di minuman dan makanan yang dijual secara komersial ke konsumen,” tandas Godebo dilaporkan MedicalXpress. (BS)