Berandasehat.id – Tekanan darah tinggi alias hipertensi telah menjadi ancaman kesehatan masyarakat global yang mengkhawatirkan. Menurut American Heart Association hanya 1 dari 4 hipertensi yang dapat dikendalikan. Konsekuensi hipertensi bisa serius: Tekanan darah tinggi dikaitkan dengan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal jantung yang lebih tinggi, dan berkontribusi terhadap hampir setengah juta kematian setiap tahun.

Penelitian telah mengaitkan sebagian besar risiko hipertensi dengan kelebihan natrium atau garam dalam makanan, itulah sebabnya masyarakat desak untuk mengurangi bahan tambahan makanan yang banyak digunakan dalam produk pangan. 

Sementara garam sering menjadi penyebab utama, para peneliti bekerja keras untuk mengidentifikasi faktor lain yang menyebabkan tekanan darah tinggi, yang merupakan penyakit kompleks yang melibatkan pengaruh genetik, perilaku, dan lingkungan. Studi terkini menunjukkan bahwa penyebab tertentu yang kurang dikenal — termasuk sleep apnea dan dekongestan — dapat meningkatkan tekanan darah.

Kabar baiknya, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampaknya dengan meningkatkan kesadaran terhadapnya.

“Penting bagi orang untuk mengetahui angka tekanan darah dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi tingkat tekanan darah tinggi, termasuk menyadari banyak alasan tingkat tersebut dapat naik di atas tingkat normal,” kata Lawrence Fine, M.D., kepala Cabang Aplikasi dan Pencegahan Klinis di NHLBI dilaporkan MedicalXpress. “Kita sangat membutuhkan strategi yang lebih efektif untuk membantu orang mendapatkan dan menjaga level tekanan darahnya tetap terkendali.”

Berikut adalah lima hal (selain garam) yang dapat meningkatkan tekanan darah dan langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasinya dirangkum dari  laman NHLBI:

Pemicu hipertensi: Kegemukan

Riset menunjukkan, kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi. Faktanya, Framingham Heart Study dari NHLBI menunjukkan bahwa sekitar 78% kasus hipertensi pada pria dan 65% pada wanita dapat langsung dikaitkan dengan obesitas. Salah satu cara untuk menurunkan berat badan adalah dengan mengikuti pola makan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), yang membatasi lemak, gula, dan makanan yang tinggi natrium sambil menekankan pada buah, sayuran, biji-bijian, susu rendah lemak, buncis, kacang-kacangan, ikan, daging tanpa lemak dan unggas. Rencana DASH, yang dikembangkan beberapa dekade lalu, juga terbukti secara ilmiah untuk mengurangi tekanan darah dan baru-baru ini disebut oleh US News & World Report sebagai No.1 dalam ‘Diet Jantung-Sehat Terbaik’.

Garam dikenal bisa memicu hipertensi alias tekanan darah tinggi (dok. ist)

Pemicu hipertensi: Kurang olahraga

Para peneliti yang mempelajari kesehatan kardiovaskular telah lama mengetahui bahwa kurang olahraga dikaitkan dengan tekanan darah yang lebih tinggi. Satu studi menunjukkan bahwa mengganti hanya 30 menit aktivitas fisik sedang hingga berat — yang dapat berkisar dari pekerjaan rumah hingga berjalan atau berlari — dikaitkan dengan tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih rendah. Sistolik adalah angka atas dalam pembacaan tekanan darah, sedangkan diastolik adalah angka bawah. Pembacaan tekanan darah normal kurang dari 120/80 milimeter air raksa (mm Hg). Para peneliti menggunakan data dari studi Multi-ethnic Study of Atherosclerosis (MESA) NHLBI, yang mencakup kelompok usia paruh baya dan orang dewasa AS yang beragam secara etnis. Baru-baru ini, sebuah penelitian menemukan bahwa olahraga yang dikombinasikan dengan rencana makan DASH dapat membantu menurunkan hipertensi yang ‘resisten’ atau tidak terkontrol, salah satu bentuk tekanan darah tinggi yang paling sulit diobati.

Pemicu hipertensi; Obat-obatan tertentu

Hampir 1 dari 5 orang dengan hipertensi mungkin menggunakan obat untuk kondisi lain yang secara tidak sengaja dapat meningkatkan tekanan darah, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine. Obat-obatan yang terkait dengan tekanan darah tinggi termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDS) seperti ibuprofen dan aspirin, antidepresan, dekongestan, dan pil KB hormonal. Periksa label obat untuk mengetahui apakah obat yang dikonsumsi dapat menambah risiko atau bicarakan dengan dokter tentang obat yang dapat mempengaruhi tekanan darah.

Pemicu hipertensi: Sleep apnea

Sleep apnea obstruktif adalah gangguan umum yang terjadi saat pernapasan berhenti dan terjadi berulang kali saat tidur. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Studi telah mengaitkan sleep apnea dengan tekanan darah tinggi, terutama pada orang dewasa – namun risikonya ternyata bisa dimulai sejak masa kanak-kanak. Sebuah studi baru-baru ini menemukan, misalnya, bahwa anak-anak dengan sleep apnea obstruktif hampir tiga kali lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi saat mereka remaja daripada anak-anak yang tidak pernah mengalaminya. Diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan/dokter untuk mengatasi masalah ini.

Pemicu hipertensi: Kehamilan

Satu studi menemukan bahwa wanita dengan kehamilan prematur memiliki risiko terkait lebih tinggi untuk mengembangkan tekanan darah tinggi di kemudian hari. Penting bagi wanita untuk memantau tekanan darah dan berkonsultasi dengan dokter selama dan setelah kehamilan, karena tekanan darah tinggi dapat membahayakan kesehatan ibu serta bayi yang belum lahir. Faktanya, penelitian lain menemukan bahwa wanita yang memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan, juga dikenal sebagai preeklampsia, memiliki risiko kematian dini yang lebih besar. 

Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa mengobati hipertensi kronis pada awal kehamilan bermanfaat bagi ibu dan anak. Studi tersebut, yang melibatkan lebih dari 2.400 orang dewasa hamil, menemukan bahwa mereka yang menerima obat untuk menurunkan tekanan darah di bawah 140/90 mm Hg lebih kecil kemungkinannya untuk melahirkan prematur atau mengalami salah satu dari beberapa komplikasi kehamilan yang parah, seperti preeklampsia. Selain itu, berat lahir bayi tampaknya tidak terpengaruh oleh pengobatan antihipertensi. (BS)

Advertisement