Berandasehat.id – Seorang pasien laki-laki berusia 38 tahun yang mengeluh kesulitan bernapas melalui salah satu lubang hidungnya selama beberapa tahun ternyata memiliki gigi ektopik yang tumbuh di hidungnya. 

Dalam makalah yang diterbitkan di The New England Journal of Medicine, ahli medis Sagar Khanna dan Michael Turner menjelaskan bagaimana gigi itu diidentifikasi dan apa yang mereka lakukan untuk memperbaiki masalah tersebut.

Laporan bagian tubuh ektopik sangat jarang. Tubuh ektopik didefinisikan sebagai bagian tubuh yang tumbuh di tempat di mana mereka biasanya tidak tumbuh. 

Ilustrasi gigi (dok. istimewa)

Jenis pertumbuhan ektopik yang paling umum melibatkan gigi. Dan dalam kebanyakan kasus perkembangan gigi ektopik, gigi taring terlibat. Biasanya, ia tumbuh ke arah yang salah di rahang atas. Dalam kasus baru ini, para dokter pertama kali menemukan septum yang menyimpang bersama dengan taji septum yang terkalsifikasi. 

Setelah melihat lebih dekat selama rinoskopi (kamera dimasukkan ke dalam lubang hidung), para dokter menemukan apa yang mereka gambarkan sebagai benda putih yang menonjol dari dinding lubang hidung kanan.

Para dokter kemudian memilih untuk melakukan rontgen pada objek dan area di sekitarnya. Gambar-gambar itu menunjukkan bahwa itu adalah gigi ektopik yang tumbuh ke atas dari rahang daripada ke bawah ke dalam mulut, seperti kasus biasa. 

Para dokter menyarankan operasi dan pasien setuju. Gigi dicabut tanpa komplikasi. Pasien datang kembali kemudian untuk tindak lanjut dan dokter menemukan luka telah sembuh dengan baik dan tidak ada bukti infeksi atau pertumbuhan gigi baru. Juga, pasien melaporkan bisa bernapas lega setelah gigi ‘salah tumbuh’ itu dicabut.

Para dokter mencatat bahwa penting bagi orang-orang dengan bagian tubuh ektopik untuk menemui dokter/profesional kesehatan. Karena dengan membiarkannya berdampak pada kerusakan di jaringan sekitarnya. Dan gigi ektopik dapat mendorong gigi lain keluar, menyebabkan gigi bengkok atau renggang. 

Juga, ada kasus kista yang terbentuk pada atau di dekat bagian tubuh tersebut, yang dapat tumbuh dan membuahkan rasa sakit. Tetapi para dokter juga mencatat bahwa gigi ektopik sangat jarang, terjadi hanya pada 0,1% dari semua orang. Dan bahkan lebih jarang gigi ektopik tumbuh sampai ke rongga hidung. (BS)