Berandasehat.id – Salah satu cara untuk mendeteksi kemungkinan kanker usus besar adalah setiap orang dapat melakukan pemeriksaan tinja/feses secara berkala, demikian disampaikan Ketua Yayasan Kanker Indonesia Pusat, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP.
Prof Aru menyarankan setiap orang untuk ‘kepo’ mengintip kotoran saat buang air besar. “Jangan sampai kecolongan ada darah dalam kotoran tapi tidak diperhatikan,” ujarnya dalam webinar yang dihelat RS Kanker Dharmais dan Kalbe Farma, baru-baru ini.

Kanker usus besar di Indonesia, jelas Prof Aru, bisa terjadi pada orang-orang yang lebih muda atau masih di usia 40an. Terhadap mereka yang berisiko, ahli kanker ini menyarankan melakukan kolonoskopi untuk mendeteksi adanya kanker kolorektal.
Mendeteksi dini kanker usus besar penting mengingat jika ditemukan di stadium dini maka penyakit lebih mudah ditangani. Untuk diketahui, perkembangan tumor menjadi kanker ini memakan waktu relatif lama, antara lima hingga lima belas tahun. “Jadi harus bisa mendeteksi lebih dini sehingga harapan hidup akan lebih baik daripada baru ketahuan dalam stadium lanjut,” bebernya.
Kanker usus besar umumnya sebagian besar muncul akibat gaya hidup, salah satunya karena kurang konsumsi serat. Karenanya disarankan untuk rutin mengonsumsi pangan yang mengandung serat terutama buah dan sayur yang memang banyak mengandung serat.
Selain buah dan sayur, bisa juga mengonsumsi produk pangan lain seperti agar-agar, atau produk yang mengandung probiotik (bakteri baik) yang membantu kesehatan saluran cerna, misal tempe.
Khusus untuk minuman yang mengandung probiotik, dia mengingatkan untuk melihat kandungan gula di dalamnya. Bila kandungan gulanya tinggi, sebaiknya hindari mengonsumsi dalam jumlah banyak.
Terkait pengobatan kanker usus besar, Prof Aru menambahkan, saat ini muncul pendekatan baru yang disebut sebagai personalized medicine atau pengobatan secara individual. “Pengobatan secara individual ini salah satunya dilakukan dengan melakukan pemeriksaan marker kanker. Pengobatan individual umumnya akan memberikan hasil yang lebih baik pada pasien,” pungkasnya. (BS)