Berandasehat.id – Gula kerap dituding sebagai biang penyebab masalah kesehatan, termasuk kegemukan, diabetes hingga kanker. Disampaikan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof Hardinsyah, gula hanya sebagian kecil dari karbohidrat yang ada. Bahwa gula berhubungan dengan diabetes diakui memang ada, namun bukan menjadi penyebab utama.
Penyebab utama penyakit diabetes melitus (kerap disebut penyakit gula), ada beragam faktor, antara lain faktor genetik, usia, gangguan hormon insulin, hingga pola makan. ‘Bicara gula, ini hanya sebagian kecil dari karbohidrat yang ada. Bahwa gula berhubungan dengan diabetes iya, tetapi tidak berarti menjadi penyebab utama,” ujar Prof Hardinsyah dalam webinar membahas tentang gula dan manfaatnya yang dihelat Forum Wartawan 62, baru-baru ini.

Dokter spesialis penyakit dalam RS Murni Teguh Sudiman Jakarta, Retta Dumasari Siburian, menjelaskan, gula merupakan sumber energi untuk otot dan otak. Gula juga berfungsi dalam pembentukan kolagen, elastin yang diperlukan untuk kulit.
“Gula diperlukan untuk mengatur metabolisme, termasuk untuk menjaga suhu tubuh. Jika kekurangan gula, otak akan kurang bekerja, akibatnya sulit konsentrasi, kurang koordinasi, dan menjadi mudah pusing,” tuturnya.
Retta menambahkan manfaat gula lainnya termasuk membantu meningkatkan fungsi otak yang pikiran menjadi lebih tenang. Gula bahkan baik dalam mengatasi stres bahkan meningkatkan tekanan darah.
Kendati memiliki banyak manfaat, Prof. Hardinsyah dan Retta mengingatkan bahwa konsumsi gula yang berlebih dapat meningkatkan risiko kelebihan asupan energi dan gangguan kesehatan, sehingga konsumsinya harus tetap dibatasi. “Berapa batasannya? ada yang menyarankan kurang dari 20% (dari total konsumsi), ada juga terakhir menyatakan 10%,” ujar Prof Hardinsyah.
Kementerian Kesehatan RI menganjurkan konsumsi gula adalah 10% dari total energi (200 kkal)atau setara dengan gula 4 sendok makan per orang per hari (setara 50 gram per hari).
Kesempatan sama, Chairman Association of Fitness and Sport Nutrition Mury Kuswary, menambahkan bahwa konsumsi gula berlebih jika tidak diimbangi aktivitas fisik dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit diabetes, sehingga olahraga menjadi hal yang penting untuk dilakukan secara rutin. Senam aerobik, renang, dan lari merupakan olahraga harian yang untuk membakar kalori.
Prof Hardinsyah menekankan, gula memiliki banyak manfaat, dan kehadirannya diperlukan oleh tubuh. Gula hanya akan menimbulkan dampak negatif jika dikonsumsi secara berlebihan dan tanpa disertai dengan adanya aktivitas fisik untuk mencegah kelebihan berat badan yang kemudian dapat meningkatkan risiko terbentuknya penyakit.
“Jadi perilaku manusianya, bukan gulanya yang salah. Gula itu baik-baik saja. Manusianya yang salah. Mindset manusianya yang harus diperbaiki. Jadilah produsen dan konsumen yang cerdas dan konsumsilah gula dengan bijak,” pungkas Prof Hardinsyah. (BS)
duh… ngeri juga ya?
LikeLike