Berandasehat.id – Kehidupan kaum urban cenderung serba cepat dan sibuk. Hal ini dapat menimbulkan berbagai tantangan yang dapat mendorong stres, sementara waktu istirahat dan berolahraga juga kurang sedangkan hasrat untuk konsumsi makanan yang ‘tidak sehat’ juga cenderung naik yang bisa berdampak pada kesehatan saluran cerna.
Kita tahu, pencernaan yang bermasalah dapat mempengaruhi kenyamanan dalam menjalani rutinitas. Karenanya, penting bagi semua orang untuk terus menjalani gaya hidup sehat seperti olahraga secara teratur, menjaga tingkat stres, istirahat yang cukup dan yang paling utama adalah mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Disampaikan dokter spesialis gizi klinik dr Cindiawaty J. Pudjiadi, MARS, MS, Sp.GK, setiap orang perlu memastikan kecukupan serat pangan harian karena serat pangan memiliki banyak manfaat di antaranya membantu mengontrol berat badan, mencegah kanker kolon, menurunkan kadar kolesterol, mencegah masalah gastrointestinal, hingga membantu penanggulangan diabetes, bahkan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular salah satunya jantung koroner.
“Selain itu, makan makanan berserat tinggi juga dapat membantu mengurangi tingkat stres. Karenanya, agar dapat nyaman menghadapi kesibukan sehari-hari, kita sebaiknya menjaga kesehatan pencernaan dengan mengonsumsi serat pangan yang cukup,” terang Cindiawaty dalam temu media virtual, menandai peluncuran Nutren Fibre, Selasa (29/3/2022).
Data dari Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa ternyata 95,5% orang Indonesia masih kurang konsumsi serat pangan yang berasal dari sayur dan buah, keduanya merupakan serat pangan yang memiliki peran kunci dalam menjaga kesehatan saluran cerna.
Menurut AKG Indonesia, Permenkes RI No. 28, 2019, setiap harinya kita membutuhkan 30 gram serat pangan yang berasal dari buah dan sayur. Perlu diketahui, kekurangan serat pangan dapat memicu berbagai macam penyakit.
Dilansir dari The World Health Report, kurangnya konsumsi sayur dan buah yang merupakan sumber serat dapat menyebabkan kanker gastrointestinal, penyakit jantung iskemik, dan stroke.
Dokter Cindy menjelaskan bahwa terdapat dua jenis serat pangan, yaitu serat larut dan serat tidak larut. Kedua jenis serat ini memiliki fungsi yang berbeda. Serat larut dalam air dapat memperlambat pencernaan dan penyerapan makanan di dalam usus, sehingga gula darah dapat lebih stabil dan kolesterol darah lebih terkendali, contoh makanan yang mengandung serat larut adalah inulin, oatmeal, sitrus, frukto oligosakarida (FOS).
Sedangkan serat tidak larut yang terkandung dalam gandum, beras merah dan cokelat, timun, dan juga tomat dapat membantu memperlancar pergerakan usus sehingga dapat mencegah sembelit.
Memahami pentingnya pencernaan yang sehat untuk mendukung masyarakat menjalani rutinitas sehari-hari, Nestlé Health Science (NHS) sebagai perusahaan yang berkomitmen membantu masyarakat Indonesia dalam menjaga tubuh agar tetap sehat, kuat, aktif dan memiliki daya tahan yang optimal.
Marketing Manager Nestlé Health Science (NHS), dr. Yulia Megawati mengungkap, Nestlé Nutren Fibre merupakan nutrisi kaya serat pangan larut dan tidak larut yang diformulasikan untuk membantu memenuhi kebutuhan serat yang dibutuhkan tubuh untuk memelihara fungsi dan kesehatan saluran pencernaan dan menjaga berat badan. “Diperkaya dengan 50% protein whey sebagai sumber protein berkualitas tinggi, Nutren Fibre juga dilengkapi dengan 13 vitamin dan 12 mineral yang baik untuk metabolisme tubuh,” terangnya.
Yulia berharap, kehadiran Nestlé Nutren Fibre dapat membantu mencukupi kebutuhan serat pangan masyarakat Indonesia sehingga mereka dapat menjalani aktivitas dan kesibukan sehari-hari dengan tubuh yang sehat, kuat, aktif dan memiliki daya tahan yang optimal. (BS)