Berandasehat.id – Pejabat kesehatan di beberapa negara sedang menyelidiki kasus misterius penyakit hati yang parah pada anak-anak. Sejauh ini kuat dugaan hal itu mungkin terkait dengan sejenis virus yang biasanya dikaitkan dengan pilek.
Inggris telah menyelidiki setidaknya 74 kasus di mana anak-anak menderita hepatitis, atau peradangan hati, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jumat (15/4/2022). Tiga kasus serupa di Spanyol dan beberapa di Irlandia sedang diselidiki, kata WHO.
Sementara itu, pejabat kesehatan AS mengatakan mereka sedang menyelidiki sembilan kasus serupa. Semuanya berada di Alabama, tetapi para pejabat mengatakan mereka sedang mencari tahu apakah ada lebih banyak lagi di tempat lain.

“Mengingat peningkatan kasus yang dilaporkan selama satu bulan terakhir dan peningkatan kegiatan pencarian kasus, lebih banyak kasus kemungkinan akan dilaporkan dalam beberapa hari mendatang,” kata pejabat WHO dalam sebuah pernyataan dilaporkan The Associated Press.
Anak-anak AS yang terkena penyakit berusia antara 1 hingga 6 tahun, dan dua membutuhkan transplantasi hati. WHO menyebut, kasus-kasus Eropa berada dalam rentang usia yang sama, meskipun beberapa di antaranya lebih tua.
WHO pertama kali menyadari penyakit yang tidak biasa awal bulan ini, ketika mereka mengetahui 10 anak di Skotlandia memiliki masalah hati. Satu jatuh sakit pada Januari 2022 dan sembilan lainnya pada bulan Maret. Semua menjadi sakit parah dan didiagnosis menderita hepatitis setelah dibawa ke rumah sakit.
Hati memproses nutrisi, menyaring darah dan melawan infeksi. Infeksi menyebabkan gejala seperti penyakit kuning, diare dan sakit perut. Hepatitis dapat mengancam jiwa jika tidak diobati.
Sejak itu, pejabat kesehatan Inggris telah mengidentifikasi setidaknya 64 kasus lagi. WHO menyampaikan tidak ada yang meninggal, tetapi enam membutuhkan transplantasi hati.
Pengujian laboratorium telah mengesampingkan virus hepatitis tipe A, B, C dan E yang biasanya menyebabkan penyakit tersebut. Para pejabat mengatakan mereka tidak mengetahui perjalanan internasional atau faktor lain yang mungkin membahayakan anak-anak.
Tetapi mereka mencatat ada lonjakan baru-baru ini dalam penyebaran adenovirus. Ada lusinan adenovirus, banyak di antaranya terkait dengan gejala seperti pilek, demam, sakit tenggorokan, dan mata merah. Namun beberapa versi bisa memicu masalah lain, termasuk peradangan di lambung dan usus.
Adenovirus sebelumnya telah dikaitkan dengan hepatitis pada anak-anak, tetapi kebanyakan pada anak-anak dengan sistem kekebalan yang lemah.
Beberapa anak Eropa dites positif adenovirus, dan beberapa dites positif COVID-19. Tetapi lebih banyak pekerjaan laboratorium diperlukan untuk mengeksplorasi kemungkinan hubungan dengan virus tertentu.
Pejabat kesehatan Alabama mengatakan mereka telah melihat peningkatan hepatitis pada anak-anak sejak November 2021. Dalam setiap kasus, anak tersebut dites positif adenovirus. Para pejabat sedang mengeksplorasi tautan ke satu versi tertentu—adenovirus 41—yang biasanya dikaitkan dengan peradangan usus.
Pejabat kesehatan mengatakan, tak satu pun dari kasus Alabama memiliki kondisi kesehatan mendasari/penyakit penyerta, yang tampaknya menempatkan mereka pada risiko penyakit hati.
“Saat ini adenovirus mungkin menjadi penyebabnya, tetapi para peneliti masih mempelajari lebih lanjut, termasuk mengesampingkan penyebab hepatitis yang lebih umum,” demikian pernyataan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). (BS)