Berandasehat.id – Salah satu bahan herbal yang bisa digunakan untuk menjaga imunitas tubuh adalah habbatusauda atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan jinten hitam. Habbatussauda ini telah dinyatakan sebagai obat segala penyakit menurut Nabi Muhammad SAW. Dalam hadist Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya pada jinten hitam itu terdapat obat untuk segala macam penyakit, kecuali kematian.

Disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal), di masa  pandemi menjaga sistem imun merupakan kunci dalam menjaga kesehatan. “Salah satu upaya untuk memelihara dan meningkatkan sistem imun adalah dengan mengonsumsi herbal seperti habbatussauda, meniran dan jahe. Kombinasi herbal ini bisa dengan mudah ditemukan dalam suplemen makanan sehingga tidak perlu repot lagi untuk mengolah dan mengatur takaran dari masing-masing herbal,” ujarnya.

Habbatussauda atau jinten hitam (dok. istimewa)

Habbatussauda adalah salah satu tanaman yang dibudidayakan paling awal dalam sejarah manusia dan telah telah digunakan selama lebih dari 2000 tahun khususnya oleh suku Indian dan Arab untuk berbagai macam penyakit termasuk diabetes dan penyakit Alzheimer.

Selain itu biji habbatusauda diyakini mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan pada sistem imun dan pernapasan, saluran pencernaan, ginjal, hati, hingga jantung.

Pada masa pandemi seperti ini, habbatusauda dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung komponen bernama polisakarida. Kandungan ini merupakan sumber serat makanan yang baik bagi tubuh dan dapat membantu menjaga daya tahan tubuh. 

Selain itu terdapat kandungan Thymoquinone (TQ) sebagai komponen utama yang telah terbukti memiliki potensi antioksidan yang tinggi, mengobati berbagai macam ganguan pernafasan dan bersifat anti-inflamasi atau anti radang sehingga dapat menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh menjadi lebih baik. 

Habbatussauda juga kaya akan asam lemak esensial, seperti asam linoleat, yang tidak dapat diproduksi tubuh dan perlu didapatkan dari luar, yang mana pada kandungan asam lemak ini turut berkontribusi untuk meningkatkan sistem imun. Dengan beragam manfaat yang dimiliki, habbatusauda, dianjurkan dikonsumsi untuk membantu menjaga daya tahan tubuh sehari-hari.

Inggrid menambahkan, habbatusauda dalam bentuk suplemen bisa dikonsumsi hingga tiga kali sehari dengan aman. “Saat akan mengonsumsi habbatusauda dalam bentuk suplemen, pastikan suplemen tersebut telah melewati cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB),” terangnya.

CPOTB adalah petunjuk yang menyangkut aspek produksi dan pengendalian mutu obat tradisional yang meliputi seluruh rangkaian pembuatan obat tradisional yang bertujuan agar produk obat tradisional yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan penggunaan.

Selain dikonsumsi sebagai suplemen, habbatusauda bisa dinikmati dengan beberapa cara lain. Tujuannya sebagai alternatif agar tidak merasa minum obat atau jamu. Misalnya dengan memasukkan habbatusauda sebagai sebagai bahan masakan, diminum dengan madu, ditambahkan dalam salad. Selain itu, untuk makanan seperti oat dan yogurt pun masih bisa disantap nikmat dengan tambahan habbatusauda. 

Sebelum mencampurkan habbatusauda dengan alternatif makanan, sebaiknya bahan ini direbus atau disangrai terlebih dahulu lalu menggiling biji habbatusauda hingga teksturnya menjadi bubuk. Habbatusauda yang sudah berupa bubuk bisa disimpan dalam toples kedap udara agar lebih tahan lama. (BS)