Berandasehat.id – Ahli kesehatan mengingatkan COVID-19 menimbulkan bahaya yang jauh lebih besar bagi anak-anak daripada flu musiman, hal itu telah dipastikan dalam sebuah studi terbaru.
“Kami menemukan dampak rawat inap anak di antara kedua virus tidak setara dan, pada kenyataannya, anak-anak yang dirawat dengan COVID-19 atau MIS-C mengalami masa rawat yang lebih lama dan membutuhkan perawatan yang lebih invasif seperti ventilasi mekanis daripada anak-anak yang dirawat karena flu,” kata peneliti utama Dr. Steven Shein, kepala kedokteran perawatan kritis pediatrik di Rumah Sakit Universitas Rainbow Babies & Children’s Hospital di Cleveland.
Studi ini diterbitkan 15 Juni 2022 di JAMA Network Open, dikutip dari laman Healthday.
Untuk penelitian ini, Shein dan rekan-rekannya menganalisis data pada anak-anak yang sakit kritis dari 66 unit perawatan intensif pediatrik AS.

Mereka mengidentifikasi 1.959 penerimaan untuk diagnosis utama COVID-19 atau sindrom inflamasi multisistem terkait COVID pada anak-anak (MIS-C) dalam 15 bulan pertama pandemi (April 2020 hingga Juni 2021), dan 1.561 untuk flu dalam periode dua tahun. sebelum pandemi (April 2018 hingga Maret 2020).
Itu berarti ada hampir dua kali lebih banyak penerimaan COVID-19/MIS-C per kuartal (sekitar 400) selama 15 bulan pertama pandemi daripada penerimaan flu dalam dua tahun sebelumnya (sekitar 200).
Studi menemukan, pasien COVID-19/MIS-C memiliki risiko kematian yang lebih tinggi, tetapi tingkat kematian sebenarnya tidak berbeda antara kedua kelompok.
Shein mengatakan para peneliti ingin melakukan studi karena seringnya muncul perbandingan antara COVID dan flu, terutama dalam diskusi tentang langkah-langkah kesehatan masyarakat.
Para peneliti mencatat bahwa data pasien flu dikumpulkan ketika tidak ada tindakan kesehatan masyarakat, sementara ada peraturan pemakaian masker, menjaga jarak, dan pembelajaran jarak jauh selama pengumpulan data pasien COVID.
“Penting untuk dicatat bahwa langkah-langkah itu membantu mengurangi penyakit kritis dari banyak virus pernapasan dan hampir menghilangkan masuknya influenza ke ICU anak,” kata Shein dalam keterangannya.
“Pada populasi yang sebagian besar tidak divaksinasi ini, kita dapat berasumsi COVID-19 akan menyebabkan anak-anak yang sakit kritis lebih parah,” katanya. (BS)