Berandasehat.id – COVID-19 yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pandemi global telah mengubah wajah pelayanan kesehatan di berbagai belahan dunia tak terkecuali Indonesia. Selama pandemi kebutuhan masyarakat akan kehadiran tenaga kesehatan, termasuk apoteker, di komunitas dan fasilitas pelayanan kesehatan meningkat signifikan, demikian disampaikan Ketua Umum PP IAI (Ikatan Apoteker Indonesia) Nurul Falah Eddy Pariang.
“Apoteker dibutuhkan untuk memastikan ketersediaan dan penggunaan obat secara rasional serta menjadi sumber informasi tepercaya seputar pandemi, salah satunya mengenai ketersediaan dan keamanan vaksin,” ujar Nurul Falah dalam temu media di sela acara Kongres Nasional XXI di Lampung yang dihelat secara hybrid, Jumat (24/6/2022).
Lebih lanjut Nurul Falah menyoroti soal isu keamanan vaksin juga menjadi tantangan yang dapat diatasi oleh apoteker di komunitas. “Apoteker komunitas sebagai tenaga kesehatan garda terdepan, dapat mengedukasi masyarakat tentang kemanan vaksin dan isu kesehatan lainnya yang berkembang,” terangnya.

Selain itu, penguatan peran apoteker komunitas dapat dilakukan dengan memfasilitas self-care atau swamedikasi yang efektif kepada pasien dengan memberikan informasi yang berkualitas dan berbasis bukti, serta memberikan rekomendasi yang baik dan tidak memihak pada suatu obat atau produk tertentu. Hal itu, sebut Nurul Falah, telah tercantum dalam ‘Joint Statement of Policy by the International Pharmaceutical Federation (FIP) and the Global Self-care Federation (GSCF) on Responsible and Effective Self-care 2019’.
Kesempatan sama, Wakil Ketua II Bidang Pertemuan Ilmiah Tahunan, Hilwan Yuda Teruna mengatakan, kelangkaan vaksin di awal program vaksinasi berjalan, pada akhirnya menuntut industri farmasi dalam negeri untuk memproduksi vaksin menjadi isu penting dalam menjamin ketahanan suatu bangsa.
Dengan kata lain, keluwesan apoteker dalam menjalankan peran di komunitas maupun di fasilitas layanan kesehatan dengan perkembangan layanan kesehatan yang dinamis merupakan sebuah tuntutan yang tak terhindarkan.
Kongres Nasional IAI dan Pekan Ilmiah Tahunan
Sebagai agenda rutin yang dilaksanakan 4 tahun sekali, Ikatan Apoteker Indonesia akan menyelenggarakan Kongres Nasional XXI di Lampung. Kongres Nasional merupakan organ pemegang kekuasaan tertinggi untuk memulai kaderisasi kepengurusan di tingkat pusat dengan memilih dan menetapkan Ketua Umum periode 2022 – 2026 dan membahas usul perubahan AD/ART.
Kongres diselenggarakan atas Kerja Sama PP IAI dan PD IAI Lampung di Hotel Novotel pada Selasa – Kamis, 28 – 30 Juni 2022. ‘’Berbeda dengan Rakernas tahun 2020 dan 2021 yang diselenggarakan secara virtual, Kongres Nasional kali ini diselenggarakan secara tatap muka, menyusul mulai meredanya pandemi Covid-19 di Indonesia,’’ ungkap Nurul Falah.
Nurul Falah yakin kondisi saat ini telah memungkinkan PP IAI menggelar kongres secara tatap muka, meski tetap dilaksanakan dalam protokol kesehatan yang ketat.
Ia berharap Kongres nantinya akan dapat memilih Ketua Umum PP IAI yang mampu mengemban amanah memimpin organisasi yang kini beranggotakan lebih dari 90.000 apoteker, Kongres juga diharapkan akan dapat menyusun rencana program kerja empat tahun ke depan yang mengarah pada praktek profesi yang berkualitas dan kesehatan masyarakat yang paripurna.
Kongres Nasional XXI kali ini diselenggarakan bersamaan dengan Pekan Ilmiah Tahunan (PIT) Virtual. Mengusung tema ‘Expanding the Role of Pharmacists to Strengthen National Resilience in a Dynamic Health Care and Health Development’, PIT Virtual bakal berlangsung 30 Juni – 2 Juli 2022.
Pekan Ilmiah Tahunan (PIT) Virtual 2022 akan dihadiri oleh lebih dari 2.000 orang. Terdiri dari apoteker yang bertugas di berbagai lembaga, baik rumah sakit, puskesmas, apotek, industri, distribusi, pemerintahan, maupun akademisi. PIT diharapkan akan mampu meningkatkan kapasitas dan wawasan apoteker dalam praktik kefarmasian.
‘’Ini adalah kali ketiga PIT diselenggarakan secara virtual menyusul pandemi Covid-19. Sejauh ini sudah diikuti oleh total 7.000 peserta,’’ ungkap Ketua Panitia Kongres IAI XXI dan PIT VIII Roy Himawan.
Agenda PIT adalah 42 slot webinar simposium yang diselenggarakan dalam 6 paralel dengan masing-masing 7 session 132 oral presentation dan 51 poster hasil penelitian, pameran teknologi kesehatan dan farmasi secara virtual, serta sesi motivasi bersama Helmy Yahya. (BS)