Berandasehat.id – Meskipun menyandang gelar Puteri Indonesia 2002, Melanie Putria ternyata tidak ribet dalam hal perawatan kulit wajah. Presenter yang dalam beberapa tahun ini menekuni olahraga lari jarak jauh ini mulai rajin melakukan perawatan wajah baru dalam beberapa tahun terakhir.

“Sebelumnya perawatan wajah bukan prioritas penting apalagi saya lebih sibuk dengan lari. Paling hanya melakukan perawatan basic, seperti mencuci muka, pakai pelembab dan pakai sunscreen karena lebih banyak aktivitas di luar ruangan,” tutur presenter yang berbagi pengalaman olahraga dan perawatan kulit di peluncuran Klinik JLA Indonesia di bilangan Kebayoran Baru Jakarta, Jumat (24/6/2022).

Meski terbilang tidak rajin dalam merawat kulit, namun presenter berpostur jangkung ini mengaku kalau sunscreen atau tabir surya selalu ia pakai. “Sunscreen sudah jadi kebiasaan rutin karena memang banyak olahraga dan selalu panas-panasan juga kalau lari,” tuturnya.

Melanie Putria (dok. Berandasehat.id)

Melanie mengaku mulai melakukan perawatan wajah saat pandemi atas saran beberapa teman. Alasannya, facial merupakan perawatan paling basic, minim risiko dan hasilnya langsung terasa. “Setelah diyakinkan baru deh aku mau facial,” tuturnya.

Tak dimungkiri, perempuan pasti ingin terlihat cantik dan punya kulit sehat. Namun demikian jangan sampai salah dalam memilih klinik kecantikan. “Hal yang paling gampang yang bisa dilakukan kalau mau melihat klinik kecantikan bagus atau tidak, menurut aku dari treatment facial yang paling sederhana,” terang presenter yang dinikahi Aldico Sapardan, dokter spesialis orthopedi yang juga pemilik Klinik JLA Indonesia.

Banyak klinik kecantikan yang menjanjikan perubahan signifikan pada wajah, namun demikian Melanie mengingatkan sebagai konsumen kita harus cermat. “Kita harus pandai mencari informasi. Jangan tergiur dengan banyak hal tetapi sebenarnya nggak kita butuhkan,” tutur Melanie.

Untuk itu, jadilah konsumen yang bijak. “Kalau perlunya memang untuk kecantikan wajah lakukanlah secara bertahap, dan harus tahu juga apakah klinik yang dipilih memang memiliki keunggulan, lalu secara hukum bisa dicek legalitasnya agar menghindari klinik abal-abal.,” pungkas Melanie. (BS)