Berandasehat.id – Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang meresahkan di Indonesia karena masih di atas batas yang disyaratkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu maksimal 20 persen. Data menyebut, tiga dari 10 anak Indonesia diperkirakan mengalami stunting pada 2021.
Sebagai upaya untuk mendukung pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting di Indonesia, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (PKGM, FK-KMK, UGM) yang didukung oleh Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia meluncurkan “4 Seri Buku Cegah Stunting” (27/07).
Keempat buku ini diharapkan dapat memberikan pemahaman pada masyarakat dalam mendukung upaya penurunan stunting di Indonesia sedini mungkin. Materi edukasi ini berisi tentang pentingnya peran keluarga dan komunitas hingga makanan pendamping yang sesuai dengan fase pertumbuhan anak.

“Penanganan stunting menjadi prioritas penting pemerintah yang telah diatur melalui Peraturan Presiden No. 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Namun, dalam upaya mengatasi masalah stunting bukan hanya tugas pemerintah, namun kolaborasi dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mewujudkan upaya percepatan penurunan stunting nasional,” ujar drg. Agus Suprapto, M.Kes selaku Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam temu media daring yang dihelat Danone Specialized Nutrition Indonesia, Rabu (27/7/2022).
Hal senada disampaikan Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada (UGM). “Upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman keluarga serta komunitas sangat penting dilakukan dalam upaya pencegahan stunting dan mempersiapkan anak Indonesia agar tumbuh optimal menjadi generasi maju,” ujarnya.
Djagal Wiseso melihat, salah satu dari lima pilar Percepatan Penurunan Stunting menekankan tentang pentingnya peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat. “Dengan demikian, peran masyarakat sangatlah penting, khususnya yang berperan sebagai kader posyandu dan tim pendamping keluarga untuk melakukan edukasi gizi pencegahan stunting di level keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, pendekatan pentahelix melalui kolaborasi dengan akademisi, bisnis, pemerintah, masyarakat dan media sebagai upaya sinergitas antar pemangku kepentingan merupakan kunci untuk pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. “Pendekatan inilah yang kami lakukan bersama Danone SN Indonesia, seluruh pihak yang berkontribusi dalam penyusunan buku, serta peran media untuk memberikan edukasi kepada sebanyak mungkin masyarakat agar permasalahan stunting di Indonesia dapat segera teratasi,” tutur Djagal Wiseso.
Kesempatan sama, Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes., Ketua Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (PKGM, FK-KMK, UGM) menekankan pentingnya peran keluarga dan komunitas dalam mendukung pencegahan serta penanganan stunting di Indonesia. “Kami menilai bahwa perlu adanya upaya untuk mendukung kader Posyandu dan tim pendamping keluarga agar dapat melakukan edukasi gizi di level keluarga dan masyarakat, dengan dibekali media edukasi yang berisi informasi-informasi penting dan tepat terkait dengan pencegahan stunting serta informasi yang aplikatif khususnya terkait pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan anak,” ujarnya.
Salah satu kunci dalam upaya mengatasi stunting umumnya adalah pemahaman yang cukup terkait perkembangan anak oleh orang tua, hingga pentingnya deteksi dini yang dilakukan oleh kader Posyandu sebagai pendamping masyarakat. “Untuk itu kami menyusun “Buku Seri Cegah Stunting” yang terdiri atas 4 seri yaitu Pengenalan untuk Keluarga dan Komunitas; Gizi untuk Ibu Hamil dan Menyusui; Menu Lokal untuk Anak Usia 6-11 Bulan; dan Menu Lokal untuk Anak Usia 1-5 Tahun. Keempat seri buku ini juga dapat mudah dipahami,” terang Siti Helmyati.
Buku itu bukan saja memberikan pemahaman tentang stunting dan dampaknya terhadap kesehatan masa depan anak, namun juga berisi tentang peran penting nutrisi serta menu makanan sehat dan seimbang dengan resep berbasis makanan lokal untuk anak pada periode 1000 HPK. “Buku ini juga dilengkapi dengan lembar interaktif yang bersifat dua arah, sehingga akan lebih mudah diserap dan dimengerti oleh pembaca,” tutur Siti Helmyati.
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia menandaskan bahwa inisiatif sinergitas dan dukungan yang telah dilakukan bersama PKGM Fl-KMK UGM sejalan dengan misi Danone yaitu membawa kesehatan kepada sebanyak mungkin orang melalui edukasi dan
penyediaan portofolio berbagai produk bergizi yang dibuat khusus untuk membantu menjawab tantangan kebutuhan gizi pada anak agar dapat tumbuh menjadi anak generasi maju.
“Pemberian edukasi secara terus-menerus dilakukan sebagai bentuk kontribusi Danone untuk menghadirkan nilai tambah bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam upaya mendukung pemerintah untuk memerangi angka stunting di Indonesia melalui pendekatan pentahelix yang melibatkan kolaborasi dari segenap pihak termasuk para pemangku kepentingan,” pungkas Ray Wagiu Basrowi. (BS)