Berandasehat.id – Kesehatan tulang semakin penting seiring bertambahnya usia. Apalagi usia harapan hidup penduduk Indonesia makin meningkat yang berimbas makin banyaknya warga usia lanjut sehingga penting untuk menjaga kesehatan tulang agar tidak mudah patah d usia senja.

Salah satu substansi yang sangat penting untuk kesehatan tulang adalah kalsium. Sayangnya,  studi pada 2020 menemukan bahwa asupan kalsium masyarakat Indonesia masih sangat rendah yaitu 254 mg/hari. Angka ini jauh di bawah kebutuhan kalsium harian yaitu 1000-1200 mg/hari.

Data yang dihimpun Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) menyebut sebanyak 4,.8% pria dan 90% wanita memiliki kepadatan tulang yang rendah, dan 28,8% pria dan 32,3% wanita mengalami osteoporosis (tulang keropos).

Ilustrasi osteoporosis (dok. istimewa)

Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Dr. Isa An Nagib, Sp.OT(K)., FICS  mengatakan osteoporosis merupakan penyakit senyap yang kadang tidak menimbulkan gejala hingga sudah dalam kondisi parah, misalnya saat jatuh mengalami patah tulang. “Osteoporosis berkelanjutan berisiko menyebabkan fraktur/patah tulang. Fraktur yang terjadi lebih banyak terjadi pada area tulang belakang, panggul, pergelangan tangan,” terang Dokter Isa dalam temu media daring yang dihelat Soho Global Health, Kamis (28/7/2022).

Lebih lanjut Direktur Utama di RS Siaga Raya tersebut mengatakan, data menyebut angka  fraktur meningkat 43,3% pada wanita dan 26,8% pada pria. Dia mengibaratkan tulang sebagai gelas yang berisi air, yang seiring dengan bertambahnya usia, gelas itu mulai mulai mengalami ‘kebocoran’. “Pada usia 0 hingga 30 tahun, tulang mengalami deposisi atau tulang itu lebih banyak pembentukan dibandingkan resorption atau pembongkaran. Namun di atas usia tersebut, secara fisiologis tulang kita mengalami degenerasi, terjadi lebih banyak pembongkaran, sehingga isi di dalam gelas berkurang terus,” terangnya.

Apabila kondisi semacam itu berlangsung terus menerus dan dibiarkan maka akan membuat kondisi tulang jadi rentan patah. “Bahkan hanya terpeleset saja bisa membuat tulang jadi patah,” ujar Dokter Isa.

Untuk itu, penting bagi kita memenuhi asupan kalsium sejak dini. Fungsi kalsium pada tulang di antaranya dalam  pembentukan struktur tulang menjadi padat dan kuat melalui proses kalsifikasi/pemadatan tulang. Dengan kata lain, kalsium merupakan 99% komposisi dalam tulang (pengisi tulang).

Isa menambahkan, bila kebutuhan kalsium dari makanan tidak mencukupi, maka dibutuhkan suplemen atau asupan yang bisa memberikan’ isi’ lagi ke dalam gelas tersebut. “Suplemen berfungsi sebagai salah satu filling atau pengisi dari gelas yang sudah bocor tadi, sehingga kondisi kesehatan tulang kita tidak cenderung tergerus terus. Bila kondisinya sudah semakin parah, maka diperlukan  treatment lain untuk menyumpal yang bocor tadi, antara lain dengan pengobatan,” ujarnya. 

Penting diketahui, mengonsumsi kalsium dan vitamin D3 juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan agar malah tidak menimbulkan masalah. Konsumsi kalsium tinggi yang masuk tidak pada tempatnya, misalnya ke usus, ginjal, atau pembuluh darah, bisa menimbulkan masalah cukup serius. “Bila kalsium banyak di pembuluh darah, maka berpotensi membentuk plak yang membuat risiko serangan jantung,” terang Isa.

Oleh karena itu, agar konsumsi vitamin D3 dan kalsium bisa pas dan hanya masuk ke tulang – bukan beredar di darah – maka dibutuhkan tambahan Vitamin K2 yang berfungsi mengarahkan dan memastikan kalsium masuk ke tulang. “Vitamin K2 fungsinya mengikat agar kalsium tepat sasaran, diletakkan di tulang, bukan di tempat yang lain,” tutur Dokter Spesialis Bedah Ortopedi.

Selain vitamin K2, kandungan magnesium juga penting yang  berfungsinya sebagai pengontrol, agak mirip dengan vitamin D3. “Magnesiumfungsinya untuk membantu penyerapan kalsium, sehingga kadar kalsium di dalam tubuh menjadi cukup. Artinya, magnesium itu yang mengoptimalkan penyerapan kalsium dan K2 yang mengarahkan ke tempatnya,” beber Isa. 

Kesempatan sama, DR. Raphael Aswin Susilowidodo M.Si selaku VP Research and Development SOHO Global Health mengatakan bahwa PT Soho Global Health terus berinovasi untuk dapat memberikan produk-produk kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, salah satunya lewat kehadiran Imboost Bone. “Kepedulian masyarakat Indonesia terhadap kesehatan tulang sudah semakin baik saat ini. Namun sayangnya, masih kurang informasi tentang pentingnya vitamin dan mineral yang dapat membantu penyerapan konsumsi kalsium dengan lebih baik,” terangnya.

Imboost Bone mempunyai sediaan effervescent, bertujuan agar konsumsi suplemen dibuat lebih mudah dan fun dan tidak berkesan seperti mengonsumsi obat. Imboost Bone mengandung vitamin C 500mg yang lebih aman di lambung dengan rasa jeruk yang enak dan menyegarkan ketika diminum.

Aswin menekankan, Imboost Bone cukup dikonsumsi satu kali sehari, sehingga sangat praktis. Selain itu, suplemen ini juga relatif aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui, serta orang lanjut usia, karena kelompok ini juga sangat krusial membutuhkan kalsium. “Imboost Bone ini juga tidak mengandung gula, sehingga relatif aman juga untuk dikonsumsi oleh konsumen yang mempunyai penyakit diabetes,” tandas Aswin.

Tips Jaga Kesehatan Tulang 

Dokter Isa memberikan sejumlah tips untuk menjaga kesehatan tulang. “Kuncinya adalah harus preventif, dalam arti pencegahan yang  lebih baik dibandingkan pengobatan,” tuturnya.

Langkah yang bisa dilakukan di antaranya:

1. Konsumsi makanan-makanan dengan kandungan kalsium yang cukup untuk kebutuhan harian.

2.  Lakukan aktivitas dan olahraga yang mampu menjaga kepadatan tulang, seperti bersepeda, lari, jalan, dan sebagainya. 

3. Hindari aktivitas dan kebiasaan yang mendorong percepatan dari pengeroposan tulang. Contohnya, merokok, minum alkohol rutin, dan sebagainya.

4. Tambahkan suplemen yang mengandung kalsium dan pastikan mengkonsumsi suplemen kalsium yang mengandung vitamin K2 dan Magnesium sebagai pencegahan.

5. Saat seorang wanita sedang hamil dan menyusui, kebutuhan kalsium meningkat sehinggaharus ditambahkan dengan suplemen.

6. Cek massa tulang secara rutin tiap enam bulan sekali.

Jadi, sayangi tulangmu sejak dini ya! (BS)

Advertisement